Kenalkan Khazanah Cirebon pada Dunia, Cah Mamat Inisiasi Berdirinya Kampung Seni

CIREBON (CT) – Untuk memberdayakan dan mengembangkan potensi yang dimiliki masyarakat dari berbagai bidang, Cah Mamat berambisi untuk menjadikan Kampung Kanoman Utara sebagai Kampung Seni.

Dikatakan pemilik nama lengkap R. Mamat Nur Rachmat yang juga pemilik Sanggar Seni Kelapa Jajar, Ambisi berdirinya Kampung Seni berawal karena Sanggar Seni Kelapa Jajar diapit oleh dua keraton, yakni Kecirebonan dan Kanoman. Yang kedua, keraton-keraton tersebut memiliki potensi sebagai tempat yang sering dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah bahkan mancanegara, sehingga imbas dengan adanya kawasan wisata, bisa dirasakan juga oleh warga setempat, khususnya warga Kanoman Utara.

Dengan adanya kesempatan tersebut, lanjut Cah Mamat, perlu adanya upaya yang dilakukan untuk menggali potensi yang dimiliki oleh masyarakat. Karenanya, dirinya berupaya untuk mendirikan Kampung Seni agar potensi dan kreatifitas masyarakat ada yang mewadahi dan mengarahkan sehingga bisa menjadi masyarakat produktif.

“Dengan adanya Kampung Seni ini bisa menjadi peluang usaha dan tambahan penghasilan bagi masyarakat, khususnya di Kampung Kanoman Utara,” tuturnya.

Untuk merealisasikan idenya tersebut, Cak Mamat akan mengarahkan dan menempatkan warga sesuai bidang yang mereka kuasai. Ia adakan sosialisasi kepada warga, lurah, camat, dan para pengusaha, patih Kacirebonan, dan Kanoman untuk diajak kerjasama mengenai keinginannya.

Potensi yang akan ia kembangkan pada Kampung Seni, dalam bidang kesenian antara lain seni karawitan, seni rupa, dan tarian tradisional. Di bidang perdagangan, ia akan menyediakan kuliner khas Cirebon di sepanjang jalur masuk Kampung Seni. Ia juga akan mengupayakan untuk memberdayakan para tukang becak untuk mengantarkan para wisatawan menuju Kampung Seni.

Selain kuliner, seni pertunjukan, dan cinderamata, Cah Mamat juga akan mengadakan wisata sejarah di situs Makam Syekh Maulana Maghribi di Asatanagarib Kota Cirebon.

BACA JUGA:  Harlah Dharma Wanita Cirebon Selenggarakan Fashion Show Batik Trusmi

“Dalam bidang seni rupa, kita akan membuat cinderamata, Jadi ada warga yang senang membuatnya saja nanti kita bayar, dan terkadang ada warga yang sukannya berjualan, kita berikan cinderamata tersebut kepada mereka untuk dijual. Semuanya akan dijajakan di depan rumah masing-masing. Dan untuk para wisatawan, kita juga akan membuat game-game tradisional seperti membuat topeng, atau belajar menari, sehingga bukan hanya sebagai penikmat, tapi mereka juga bisa merasakan sendiri secara langsung, sehingga dengan adanya kepuasan mereka akan berkunjung kembali,” ujarnya.

Selain menjajakan kuliner makanan khas Cirebon, ia juga akan sediakan minuman yang menjadi khas Cirebon yakni Sirop Pusaka. Ia lakukan kerjasama dengan para produksi sirop tersebut, dan nanti untuk penjualannya bisa kerjasama dengan warga Kampung Seni. Semuanya ia upayakan secara bertahap, salah satunya sudah ada beberapa dinding rumah warga dicat dan dilukis dengan motif yang menjadi khas Cirebon.

“Ini semua sebagai ciri khas Kampung Seni, ke depannya akan ada pengadaan tempat sampah, pengijauan, dan penerangan jalan,” tuturnya.

Ia berharap agar pemerintah bisa membantu untuk mewujudkan adanya Kampung Seni, karena dengan adanya Kampung Seni bisa memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat, dan yang terpenting bisa menjadi upaya promosi kearifan lokal yang dimiliki oleh Kota Cirebon kepada dunia. (Putri Murni)

Komentar