MAJALENGKA (CT) – Kembang kol yang tumbuh subur di wilayah pegunungan, merupakan tanaman yang sangat laku di pasaran. Disamping mengandung serat yang tinggi, juga enak buat sayur saat makan. Namun untuk mendapatkan produksi pertanian yang satu ini, cukup sulit.
Dalam perkembangan teknologi, saat ini kembang kol bisa dikembangkan dengan ditanam di dataran rendah. Seperti di wilayah Kecamatan Jatitujuh dan sekitarnya. Kembang kol tersebut khusus untuk dataran rendah dengan varietas mona dan lamona.
Kades Randegan wetan, Sunata mencoba menanam kembang kol tersebut, karena rasa penasaran dengan tanaman kembang kol yang katanya bisa ditanam dataran renah, akhirnya dia mencoba menanam di sawah bengkoknya sebagai tanaman sela tanaman timun.
“Hasilnya cukup menggembirakan, ternyata kembang kol yang selama ini hanya tumbuh di daerah pegunungan, ternyata bisa tumbuh subur juga di dataran rendah,” ungkap Sunata kepada CT, Rabu (20/01).
Dari coba coba menanam kembang kol ini, sekarang dia sudah siap menggeluti palawija yang satu ini.
“Sekarang saya sudah menyemai kembang kol dan sebentar lagi akan di tanam di wilayah sawah bengkok,” ungkapnya.
Lebih lanjut Sunata mengungkapkan dirinya hobi di bidang pertanian. Makanya dengan tumbuh suburnya kembang kol di sawanya ini maka budi daya kembang kol akan di sebar luaskan ke pada masyarakat.
“Sawah tidak harus di tanam padi semata, tetapi manakala ada palawija yang bisa memberikan keuntunga yang lebih mengapa kita tidak mencobanya,”imbuhnya.
Namun demikian Kades Randegan Wetan ini berharap kepada pemerintah harus memberikan penyuluhan kepada para petani biar menambah wawasan mengenai tata cara menanam kembang kol.
Hal senada dikatan petani Desa Randegan lainnya Hasan, menurutnya dirinya kini lebih memilih menanam sayuran kembang kol atau bawang yang lebih menguntungkan.
“Kalau harga gabah relatif stabil, kalau sayuran kita bisa untung berlipat-lipat,” ungkapnya. (Abduh)
