Citrust.id – Pandemi Covid-19 memukul hampir seluruh sektor di tanah air, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Tak sedikit UMKM yang mengalami penurunan omzet, mengurangi jumlah karyawan, bahkan gulung tikar.
Salah satu UMKM yang tak luput dari terjangan gelombang Covid-19 adalah CV Agustira Sejahtera. Pandemi membuat laju usaha produsen keripik tempe itu terseok-seok. Sang pemilik pun tak kuasa menahan jumlah karyawan.
Pemilik CV Agustira Sejahtera, Hendra Agustira mengungkapkan, dirinya memproduksi keripik tempe dengan merek Ocien sejak 2014. Pemasarannya melalui toko oleh-oleh, minimarket, reseller, dan pasar tradisional.
Tak dinanya, pada 2020 pandemi Covid-19 datang membawa segenggam persoalan. Usaha yang dibangun bertahun-tahun itu pun goyah. Omzet keripik tempe Ocien anjlok hingga 90 persen.
“Tahun lalu, saat pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), omzet saya turun drastis sampai 90 persen,” tutur Hendra, saat ditemui di kediamannya, Rabu (26/1/2022), di Desa Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Omzet yang makin tertekan itu berimbas kepada jumlah karyawan. Dari sebelumnya 20 karyawan, menyusut menjadi lima karyawan. Kondisi tersebut membuat Hendra frustrasi dan ragu akan keberlangsungan usahanya.
Pada Desember 2021, Keripik tempe Ocien didaftarkan ke Pesanan Oleh-Oleh Nusantara (Pesona). Sentuhan JNE melalui Pesona membawa angin segar bagi Hendra. Semangatnya tumbuh.
“Bulan lalu, saya bertemu pegawai JNE Cirebon di salah satu event. Saya baru tahu ada Pesona. Setelah berbincang, akhirnya saya bergabung. Tak lama setelah muncul di Pesona, produk saya langsung ada yang pesan. Saya jadi semangat lagi,” ujarnya.
Keripik tempe Ocien hadir dengan tiga varian rasa, yakni original, balado, dan pedas. Satu bungkusnya dibanderol Rp15 ribu. Meski belum genap dua bulan mejeng di etalase Pesona, keripik tempe Ocien mendapat sambutan positif. Hampir setiap hari Hendra menerima notifikasi pesanan. Ratusan produk pun berhasil terjual.
“Purchase Order (PO) hampir setiap hari. Sampai sekarang sudah terjual lebih dari seratus bungkus. Saya juga merekomendasikan Pesona ke teman-teman pelaku UMKM. Semoga Pesona makin berkembang,” ucapnya.
Dikatakan Hendra, ia merasa dimanjakan menjadi vendor Pesona. Mulai dari pembuatan konten, promosi, pemasaran, hingga pengiriman produk, semuanya dibantu JNE. Itu jadi hal yang istimewa bagi Hendra.
“Enak sekali. Saya tinggal menerima PO dan menyiapkan produk. Selebihnya, JNE yang melakukan. Bahkan, JNE juga yang membuat foto produk untuk dipajang di Pesona,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Cabang JNE Cirebon, Mufidz mengatakan, sebagai perusahaan asli Indonesia, PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) senantiasa mendukung kemajuan UMKM. Dukungan yang diberikan antara lain dengan menghadirkan Pesona.
“Saat ini, tidak kurang dari 40 UMKM Cirebon telah bergabung di Pesona. Mereka menawarkan lebih dari 70 varian produk,” jelasnya.
Menjadi bagian dari platform digital Pesona memberi nilai tambah bagi pelaku UMKM. Produk mereka bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Selain itu, pasar digital membuat transaksi jadi lebih praktis dan mudah. Belum lagi dukungan logistik JNE yang menjadi faktor kunci ekosistem di Pesona.
“JNE juga sering mempromosikan produk UMKM dan menghadirkan Pesona di berbagai event. Kami pun memberikan kemudahan dalam hal pengiriman. Produk yang dipesan langsung dipick-up oleh JNE lalu dikirimkan ke pelanggan,” terang Mufidz.
Mufidz melanjutkan, selain Pesona, banyak hal yang dilakukan JNE agar UMKM naik kelas. Mulai dari mengadakan webinar pelatihan UMKM, hingga berperan aktif dalam program pemberdayaan UMKM di berbagai daerah.
Sejak tahun lalu, JNE ambil bagian dalam Hari Belanja Online Produk UMKM (Harbolkum) di Cirebon. Program tersebut diadakan tanggal 1 setiap bulan. Harbolkum diinisiasi Bank Indonesia Cirebon, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama, dan Pemerintah Daerah Kota Cirebon.
Melalui Harbolkum, masyarakat, PNS maupun karyawan, diajak membeli produk UMKM secara digital. Salah satunya di website Pesona. JNE juga memberikan layanan prima dengan melakukan pengiriman produk pada hari yang sama.
“Peran aktif JNE di Harbolkum merupakan salah satu bentuk konsistensi kami dalam mendukung kemajuan UMKM di Indonesia, khususnya di Cirebon,” kata Mufidz.
Sebelumnya, JNE bersinergi dengan founder YukBisnis, yakni Jaya Setiabudi, untuk mendukung Akademi Dagangan Saat Pandemi (ADASAPA). Program tersebut menggerakkan perekonomian masyarakat dan membentuk ekosistem bisnis yang kuat, guna mengurangi pengangguran.
Selain itu, imbuh Mufidz, JNE bekerja sama dengan founder Billionaire Coach, Dewa Eka Prayoga, dengan menggelar Extreme Collaboration UMKM Indonesia Naik Kelas. Program unggulan itu untuk memajukan UMKM di seluruh Indonesia.
“JNE juga mengadakan Goll..aborasi Bisnis Online yang digelar di 70 kota di Indonesia, termasuk Cirebon. Event tersebut memaparkan informasi seputar dukungan dan layanan unggulan JNE, serta menghadirkan praktisi webinar dan UMKM,” pungkasnya. (Haris)