Citrust.id – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Majalengka akan menggelar konferensi pada Rabu, 23 Juni, di Gedung Kokardan. Kegiatan itu dijadwalkan dibuka Bupati Majalengka, Karna Sobahi, dan Ketua PWI Jawa Barat, Hilman Hidayat.
Ketua PWI Majalengka, Jejep Falahul Alam (JFA), dipastikan tidak mencalonkan kembali. Hal itu merujuk pada Peraturan Dasar dan Perturan Rumah Tangga (PD/PRT) PWI. Peraturan itu menyebutkan, seseorang yang telah menjabat ketua PWI dua periode berturut-turut tidak diperbolehkan mencalonkan kembali.
Jejep tercatat sudah dua periode memimpin PWI Majalengka. Ia terpilih secara aklamasi pada 2015-2018 dan 2018-2021.
Ketua Panitia Konferensi, M. Ayub Kalyubi, didampingi Sekretaris, Piping Saripudin, menuturkan, Konferensi PWI Majalengka akan menentukan maju dan mundurnya PWI. Kepemimpinan Jejep dinilai telah banyak melakukan perubahan.
“Diakui atau tidak, kepengurusan PWI saat ini telah banyak melakukan terobosan program dan telah menancapkan pondasi kegiatan organisasi. Pengurus PWI saat ini juga telah mampu memperbaiki sarana dan prasana PWI, meningkatan profesionalisme wartawan, peningkatan kesejahteraan anggota serta program keberhasilan lainnya. Kalau pun masih banyak kekurangan, sebagai manusia biasa, tentunya itu hal yang biasa terjadi pada siapapun pemimpinnya,” papar Ayub, Jumat (11/6).
Menurut Ayub, siapapun nanti yang akan memimpin akan menentukan kiprah PWI pada masa mendatang. Apakah mampu membuat inovasi, kreativitas, mempertahankan program yang dinilai baik dan bermanfaat atau malah tidak ada sama sekali kegiatan.
Masih dikatakan Ayub, sosok ketua PWI nanti menentukan arah kebijakan dan program yang akan digulirkan. Termasuk mampu mengayomi dan merangkul anggotanya atau tidak, di tengah banyaknya gesekan dan perbedaan pandangan dalam menyikapi dinamika organisasi.
“Guna memproleh figur Ketua PWI yang diharapkan dapat menjawab harapan dan tantangan ke depan, kami panitia sudah berkoordinasi dengan pengurus PWI Jawa Barat. Kami membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua calon untuk membuat visi-misi ketika akan menahkodai PWI. Jangan sampai tidak memiliki rencana atau program sama sekali,” tuturnya.
Piping menambahkan, ada beberapa nama calon yang akan maju dalam Konferensi PWI melalui isu yang beredar di pengurus dan anggota PWI.
“Kalau secara tertulis belum ada. Namun, dari kabar yang beredar di kalangan wartawan, ada tiga nama calon ketua yang bakal maju menggantikan Jejep,” katanya.
Dia menyebutkan, calon itu antara lain Pai Supardi (Ketua PWI Peduli), M. Abduh Nugraha (Bendahara) dan Asep Trisno (Sekretaris).
Persyaratannya akan dibahas dalam tata tertib (tatib) konferensi PWI. Namun, biasanya ada beberapa persyaratan calon ketua yang harus dipenuhi, antara lain menjadi anggota biasa PWI lebih dari satu tahun, masih aktif menulis karya jurnalistik, mendapatkan dukungan minimal tiga anggota biasa dan pernah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
Ketua PWI Majalengka, Jejep Falahul Alam, menjelaskan, Konferensi PWI bertujuan meminta laporan pertanggungjawaban kepengurusan PWI periode 2018-2021, menyusun program kerja dan memilih ketua masa bakti 2021-2024
“Konferensi PWI ini merupakan tanggung jawab kepengurusannya. Diharapkan pada waktunya dapat berjalan dengan lancar, sukses, tanpa ekses apapun,” harapnya.
Pihaknya meminta jajaran panitia, baik dari dewan penasehat, steering commite (panitia pengarah), organizing commite (panitia pelaksana) maupun seksi-seksi lainnya, agar terus membangun komunikasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya demi kesuksesan acara. (Abduh)