MAJALENGKA (CT) – Hizbut Tahrir Indonesia (HT) DPD II Majalengka menggelar acara Majelis Siyasiy di Mesjid An-Nur Komplek Neglasari Majalengka, Minggu (31/01).
Acara yang mengangkat tema “MEA Berkah Atau Musibah?” ini di hadiri oleh puluhan peserta dari berbagai elemen masyarakat yang ada di Majalengka.
Pemateri pertama Ustad Mundzir Islam menyampaikan bahwa MEA ini merupakan salah satu produk dari Kapitalis yang akan membuat Negeri ini akan lebih terpuruk. Dalam MEA ini para pemilik modal akan lebih mendominasi di tengah masyarakat. Padahal dalam Islam sendiri sudah jelas ada aturannya ketika Negara mengatur dan mengurusi kegiatan ekonominya.
“Dalam Islam salah satu tanggung jawab pemerintah diantaranya untuk menjaga dan memajukan ekonomi masyarakatnya. Namun dengan diterapkannya MEA ini peran pemerintah dalam menjaga ekonomi masyarakatnya semakin berkurang, Sehingga masyarakat akan lebih kesulitan lagi ekonominya ketika MEA ini diterapkan,” ujar dia.
Kemudian pembicara kedua Ustad, Sesep Ferdiansyah SPd menyampaikan bahwa MEA itu seperti pertarungan bebas dan para pelakunya sepertinya bakal menghalalkan berbagai cara untuk mencapai tujuannya, akhirnya rakyat juga yang dirugikan.
“MEA ini merupakan salah satu bentuk liberalisasi dalam bidang Ekonomi. Di sini seperti Hukum Rimba, rakyat biasa harus bisa bersaing dengan para pemilik modal. Dengan diterapkannya MEA tidak akan membantu memajukan ekonomi masyarakat, justru akan merugikan masyarakat,” jelasnya.
Solusinya, kata dia untuk peningkatkan Ekonomi Masyarakat, harus dengan menjalankan Ekonomi Islam yang telah terbukti dapat mensejahterakan rmasyarakat selama 13 abad lebih. Semuanya itu dapat terwujud dengan diterapkannya Hukum Allah SWT di Indonesia. (Abduh)