Ilustrasi
CIREBON (CT) – Setelah kemarin mengalami kelemahan, kini rupiah kembali menguat. Laju rupiah pada hari ini diperkirakan masih akan mengalami apresiasi meskipun tidak terlalu signifikan. Ekonom Bank Central Asia (BCA), David Sumual menerangkan tren penguatan rupiah berpotensi bertahan hingga akhir pekan ini ketika ada kecenderungan dolar Amerika Serikat (AS) bakal melemah di level tertentu.
Apalagi ketika negara-negara emerging market juga mengalami penguatan karena faktor regional, yang membuat mata uang mereka sedikit terapresiasi. Mata uang Garuda sendiri pada perdagangan kemarin tercatat menguat hingga sesi penutupan berakhir pada kisaran level Rp13.200/USD.
Sampai akhir minggu, mungkin prediksinya akan berada di Rp13.150-Rp13.250/USD. Ini ada kecenderungan USD mengalami pelemahan. Dan mata uang negara emerging market juga rata-rata menguat.
Hal ini juga terpengaruh pada keputusan The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) yang belum akan menurunkan bunga di April 2016 nanti. Sehingga akibatnya para pelaku pasarmasih akan ketar ketir terkait kondisi pasar yang akan tidak terjadi. (Net/CT)