Citrust.id – Sebagai salah satu desa terdampak Bandara Internasional Jawa Barat dan berbatasan langsung dengan bandara, Desa Bantarjati, Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka, harus mewujudkan peningkatan SDM berkelanjutan.
Hal itu sangat penting dilakukan untuk mengimbangi pembangunan infrastruktur yang masif dilakukan pemerintahan desa setempat guna suksesi program pemerintah pusat melalui kementerian desa.
“Dengan hadirnya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), masyarakat dituntut bisa mengimbangi perkembangan semua sektor, di antaranya ekonomi, sosial, budaya, politik dan industri,” kata Suharno Kepala Desa Bantarjati, Kamis (2/5/2019).
Dikatakan dia, Pemerintah Desa Bantarjati melakukan rapat dengan beberapa tokoh pemuda pada 26 April 2019 guna membuat terobosan program pemberdayaan pemuda. Tampak pula Ramlan Ramadhan, salah satu pengurus karang taruna Kabupaten Majengka yang merupakan tokoh pemuda setempat.
“Pemerintah Desa Bantarjati juga bekerja sama dengan Kementerian Desa berinisiatif untuk memunculkan wirausahawan baru. Caranya dengan mengadakan pelatihan sablon dan menjahit untuk kaum muda atau milenial selama dua hari,” ungkapnya.
Suharno memaparkan, pelatihan tersebut dimulai 2-3 Mei 2019. Dipilihnya pelatihan sablon dan menjahit karena memiliki pangsa pasar yang luas.
“Ini adalah inovasi yang dilakukan oleh perangkat Desa Bantarjati dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, di antaranya para pemuda, sehingga mengantarkan kepada kemandirian. Pemberdayaan tidak bersifat selamanya. Namun, sampai target pemberdayaan mampu mandiri,” tukasnya.
“Pemuda harus memiliki inovasi yang bertransformasi Secara terus menerus sehingga timbul rasa kemandirian dan memberikan kontribusi terhadap desa ini,” ujar Suharno.
Salah satu tokoh masyarakat setempat serta PD Kecamatan Kertajati, Ustaz Syarif Budiana, menuturkan, kaum muda hari ini menentukan arah nasib bangsa 10-20 tahun ke depan melalui program Kementerian Desa.
“Kami terus genjot pembangunan infrastruktur fisik dan infrastruktur manusia sehingga seimbang guna mewujudkan revolusi 4.0 yang dicanangkan Presiden Jokowi serta Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo,” ungkapnya.
Salah satu peserta, Koko Komana, menuturkan, dirinya sangat menyambut baik program seperti itu guna meningkatkan kemampuan lebih ke arah kemandirian di tengah hadirnya BIJB. (Abduh)