Citrust.id – Keraton Kasepuhan Cirebon menggelar tradisi ngapem atau apeman, Selasa (13/9/2022) atau tanggal 15 bulan Safar.
Dalam tradisi ngapem atau apeman tersebut, pihak keraton membagikan kue apem kepada kerabat keraton dan masyarakat sekitar.
Pemangku adat setempat, Haryanto atau Elang Ayi, menjelaskan, Keraton Kasepuhan mengadakan tradisi ngapem atau apeman setiap bulan Safar.
Pihak keraton membagikan kue apem kepada kerabat atau keluarga keraton, pengurus Masjid Sang Cipta Rasa, dan masyarakat sekitar.
“Tradisi apeman sudah ada sejak zaman Sunan Gunung Jati atau lebih dari 400 tahun lalu,” ujarnya, didampingi Kepala Badan Pengelola Keraton Kasepuhan, Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat.
Elang Ayi menuturkan, kata apem berasal dari kata afuwwun yang artinya memohon pengampunan atau memaafkan. Tradisi ngapem membawa makna setiap orang harus saling memaafkan.
“Agar terbebas dari segala sesuatu yang tidak diinginkan, kita harus saling memaafkan. Makanya, kalau tidak ada gula atau kinca, apem terasa asam. Untuk itu, apem hendaknya diberi gula yang bermakna memaafkan, agar terasa manis,” ucapnya. (Haris)
Komentar