Citrust.id – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan telah memberikan banyak manfaat bagi orang-orang yang telah merasakan dampaknya. Peserta JKN tersebut merasakan langsung manfaat setelah mengakses langsung pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan (faskes) yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Sedangkan bagi peserta yang belum pernah memanfaatkan, tentu menjadi sebuah berkah tersendiri karena memiliki tubuh yang sehat. Dengan prinsip gotong royong dan semangat saling membantu antar peserta JKN itu sendiri, iuran peserta yang sehat digunakan untuk membiayai pelayanan kesehatan peserta yang sakit.
Hal itu dirasakan Mutholib (37), seorang peserta JKN pada segmentasi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang bertempat tinggal di Kabupaten Cirebon. Baginya terdaftar sebagai peserta JKN segmentasi peserta PBI, memberikan berkah tersendiri. Pasalnya Mutholib mengaku jika ia saat ini memiliki penghasilan yang tidak menentu sebagai seorang juru parkir untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
“Alhamdulillah, sekarang saya terdaftar sebagai peserta JKN yang dibayarin oleh pemerintah. Jadi, saya tidak mengeluarkan uang untuk membayar iuran setiap bulannya karena pemerintahlah yang menanggung iuran saya,” ungkapnya.
Sebelum terdaftar sebagai peserta JKN segmentasi peserta PBI, pada tahun 2017 ia terdaftar sebagai peserta Pekerja Bukan penerima Upah (PBPU) Kelas 3. Namun di akhir tahun 2019, ia dialihkan kepesertaannya oleh pemerintah sebagai peserta PBI.
Selama terdaftar sebagai peserta JKN, Mutholib mengaku hanya sesekali mendatangi fasilitas kesehatan untuk memeriksakan kondisi kesehatannya. Saat itu Mutholib memeriksakan kondisi tubuhnya ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dikarenakan ia mengalami pusing dan juga batuk pilek.
“Bersyukur waktu itu setelah dapat obat dari dokter di klinik, enggak lama setelahnya kondisi tubuh saya membaik, jadi enggak sampai di rawat di rumah sakit,” jelas Mutholib.
Ketika mendapatkan pelayanan di FKTP, dirinya merasa telah memperoleh layanan yang optimal. Menurutnya dokter dan juga petugas administrasi yang memberikan pelayanan kepada sangat ramah sehingga membuatnya merasa nyaman ketika berobat meskipun sedang sakit.
“Pelayanannya bagus, saya juga enggak diminta biaya apa-apa tuh sama kliniknya,” ujar Mutholib.
Mutholib mengaku sangat mensyukuri kehadiran Program JKN yang dapat menjamin biaya pelayanan kesehatan seluruh peserta JKN aktif sesuai indikasi medis dan juga prosedur yang berlaku. Ia mengetahui betul bahwa saat ini, untuk biaya pelayanan apabila menggunakan biaya pribadi itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karenanya Program JKN ini memberikan ketenangan sendiri baginya, sehingga ia tak khawatir apabila sewaktu-waktu memerlukan jaminan pelayanan kesehatan.
“Kalau berobat pakai uang sendiri, itu kita tidak tahu besaran biayanya berapa. Kalau masih terjangkau sih tidak apa, tapi amit-amit ketika sakitnya butuh biaya yang besar, itu pasti kesulitan. Jangankan untuk berobat, untuk sehari-hari saja serba berkecukupan,” ucapnya.
Mutholib menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak atas terselenggaranya Program JKN. Dengan manfaat yang telah diperoleh Mutholib, kini ia merasa tenang dan tidak khawatir dia apabila sewaktu-waktu membutuhkan biaya untuk pelayanan kesehatan.
Ia menyampaikan harapannya untuk Program JKN. Mutholib berharap BPJS Kesehatan terus menghadirkan berbagai inovasi untuk mempermudah peserta dalam mengakses pelayanan kesehatan. Dirinya juga berharap agar fasilitas kesehatan tak henti untuk meningkatkan kualitas layanan, sehingga banyak masyarakat dapat terbantu.
“Semua sudah bagus, sudah banyak masyarakat dapat merasakan manfaat sebagai peserta JKN aktif,” pungkasnya.
