Citrust.id – Siapa yang tidak mengenal tahu gejrot? kudapan berbahan dasar tahu ini tentunya sangat familiar di telinga. Usut punya usut, meski menjadi idola dari masa ke masa, sejarah akan si tahu gejrot ini rupanya tidak banyak orang tahu.
Seorang Budayawan asal Cirebon, Nurdin M Noer menjelaskan, tahu gejrot sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Tepatnya bermula dari pabrik-pabrik tahu milik warga keturunan China di Desa Jatiseeng, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon.
Dikatakan Nurdin, situasi ekonomi dan sistem politik kala itu masih belum stabil. Para penduduk pribumi pun harus mau bekerja apa saja demi memenuhi kebutuhan perut. Mayoritas masyarakat Cirebon kala itu, memilih menjadi buruh tahu. Mereka berkeliling dari satu kampung ke kampung lain menjajakan tahu gejrot dengan cara dipikul.
Beberapa tahun setelah Indonesia merdeka, lanjut Nurdin, situasi ekonomi dan politik mulai membaik, orang-orang kaya yang memiliki modal tebal perlahan meninggalkan pabrik tahu dan memilih membuka usaha yang jauh lebih menjanjikan di kota-kota besar. Dalam situasi yang demikian, masyarakat Cirebon berinisiatif untuk tidak sekadar menjadi buruh dan mulai mengambil alih produksi tahu gejrot.
“Sejak saat itulah keberadaan tahu gejrot dilestarikan dan dikembangkan pendistribusiannya hingga terkenal di mana-mana,” tuturnya kepada citrust.id, Selasa (23/10/2018).
Menurutnya, nama tahu gejrot diambil dari kelatahan masyarakat dalam prosesi penyajian jajanan yang satu ini. Tahu yang sebelumnya sudah di potong-potong, ditambah gerusan cabe rawit dan bawang merah itu lalu dikucuri air gula merah dalam botol berlubang kecil. Penuangannya pun dengan cara dihentak atau digejrotkan sehingga menimbulkan bunyi jrot-jrot-jrot.
“Karena yang digejrot itu tahu, maka orang-orang latah menyebutnya dengan tahu gejrot. Hingga sekarang, nama makanan khas Cirebon ini tetap dikenal dengan nama tahu gejrot,” bebernya.
Nurdin mengatakan, perkembangan tahu gejrot sekarang ini sudah sangat pesat. Bahkan, sudah merambah di daerah-daerah lain seperti Jakarta, Bandung, dan kota-kota lainnya. Namun, tidak melepaskan diri dari kekhasan Cirebon./dhika