INDRAMAYU (CT) – Spanduk Himbauan dari Polres Indramayu yang terpampang disetiap kantor polsek dan beberapa wilayah strategis, tentang tidak main hakim sendiri, nampaknya tidak berjalan efektif.
Diduga pelaku pencurian dengan kekerasan (Curas) tewas dikeroyok massa, Pelaku yang belum diketahui identitasnya tersebut tewas akibat luka di sekujur tubuh dan kepalanya pada, Selasa (02/08) malam, di Blok Pertamina, Desa Pagedangan, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu.
Berdasar informasi yang didapat, peristiwa berawal saat korban, Arip Rahman (20), warga Desa Sukadana, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu menggunakan motor Yamaha Mio yang berboncengan dengan, Sumiati (20). Mereka melintasi jalan raya tepatnya di Blok Pertamina, Desa Pagedangan, Kecamatan Tukdana, tiba-tiba dipepet oleh sebuah motor Honda Beat yang ditumpangi tiga orang.
Salah satu pelaku langsung mengacungkan sebilah golok kepada korban sambil berteriak agar korban memberhentikan laju motornya, hal itu membuat Arip Rahman dan yang diboncengnya melarikan diri karena takut dengan meninggalkan sepeda motornya, namun sebelumnya Arip sempat mengambil kunci kontak motor lalu dibuang ke lokasi sekitar.
Kapolres Indramayu AKBP Eko Sulistyo Basuki didampingi Kasubag Humas AKP Heriyadi MD menuturkan, Pelaku setelah mengetahui korbannya lari, langsung mendekati motor korban yang sudah tergeletak. Hanya saja pelaku mencari-cari kunci kontak motor itu.
“Tak ketemu kunci motor, membuat pelaku nekat untuk membawa lari motor korban dengan didorong untuk kemudian dibawa kabur,” ungkap Eko Sulistyo, Rabu (03/08)
Korban yang mengetahui motornya dibawa kabur dengan cara di dorong langsung berteriak keras meminta pertolongan warga, dan teriakan korban terdengar warga sekitar. Bersamaan, sejumlah warga mendekati sumber suara dan langsung melakukan pengejaran.
Naas, salah satu pelaku berhasil ditangkap warga, saat pelaku tersebut sedang mendorong motor korban, pelaku pun langsung dihakimi warga hingga babak belur.
“Dari sejumlah luka terutama bagian kepala mengeluarkan banyak darah segar hingga membuat tubuh pelaku terkapar,” terangnya
Setelah mendapat laporan dari sejumlah warga terkait adanya aksi massa itu, sejumlah polisi mendatangi TKP untuk melakukan pengamanan dan menghalau massa, pelaku yang masih berlumuran darah pun langsung dibawa polisi ke RS Bhayangkara Losarang untuk mendapatkan penananganan medis, namun karena luka pelaku parah, hingga akhirnya meninggal dunia.
“Kita masih mendalami kasusnya itu dengan meminta keterangan dari beberapa saksi untuk mengetahui penyebab pastinya, ” pungkasnya. (Didi)