MAJALENGKA (CT) – Untuk mengatasi kekurangan air yang melanda sebagian areal pesawahan di Desa Pilangsari, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka pemerintah desa mengupayakan memompa air dari sungai Cibuaya, anak sungai Cimanuk.
Kepala Desa Pilangsari, Supria mengatakan Pemdes sudah berkoordinasi dengan PT PG Rajawali II unit Jatitujuh untuk meminjam pompa dengan pipa yang akan dipakai untuk menyedot air.
“Kita sudah meminjam pipa berdiameter 50cm sepanjang 1556 meter, tinggal berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait,” ujarnya Selasa (12/01).
Dikatakan dia, hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menanggulangi kekurangan air yang mengakibatkan beberapa petani mengalami keterlambatan dalam melaksanakan masa tanam atau tandur.
Nantinya akan dipasang satu unit pompa besar di sungai Cibuaya, kemudian air dialirkan melalui pipa yang terpasang. Namun mengingat jarak antara sungai Cibuaya dengan areal persawahan yang hampir 3 kilometer, Air akan dipusatkan disatu titik untuk kemudian didistribusikan.
“Ini kan kendalanya jarak yang cukup jauh, jadi kemungkinan air hanya akan sampai di blok Kalenmalang,” jelasnya.
Menurutnya dari luas sawah sekitar 400 hektare baru sebagian kecil saja yang ditanami. Itu terjadi akibat masih rendahnya curah Hujan yang melanda wilayah Jatitujuh.
Menurut salah seorang petani, Cecep mengatakan, dirinya bersyukur dan mengapresiasi terhadap upaya yang dilakukan oleh pemdes. Menurutnya, meskipun sudah telat tetapi langkah tersebut bisa menolong para petani terutama yang belum tandur.
“Alhamdulillah, semoga tidak semakin banyak bibit padi yang mati karena kekeringan,” ujarnya.
Cecep berpendapat langkah tersebut dinilai terlambat, pasalnya sudah banyak para petani yang menderita kerugian mulai dari penanaman bibit yang dilakukan dua kali, sampai membengkaknya biaya untuk membayar buruh.
“Seharusnya ketika umur bibit baru dua minggu trus melihat curah hujan yang masih sedikit, pemdes segera mencari upaya untuk mengaatasinya,” tuturnya. (Abduh)
