Citrust.id – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon menggelar lomba foto bertema “80 Tahun Perjalanan KAI Terus Bergerak Melayani dan Membangun Negeri” sebagai bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-80 KAI.
Kegiatan itu berlangsung pada 5–18 September 2025 dan terbuka untuk masyarakat umum, railfans, hingga pecinta fotografi.
Manager Humas KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin, mengatakan, lomba tersebut diharapkan mampu menjadi wadah kreativitas sekaligus memperkenalkan lebih luas dunia perkeretaapian di wilayah Cirebon dan sekitarnya.
“Kami mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam lomba ini. Semoga melalui kegiatan ini, wajah perkeretaapian semakin dikenal luas dan dapat membangkitkan kecintaan terhadap transportasi kereta api. Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan antusiasme masyarakat yang selama ini terus setia bersama KAI,” ujar Muhib, Senin (8/9/2025).
Lomba foto ini terdiri dari dua kategori, yakni Kategori Kereta Api dan Kategori Arsitektur. Pada Kategori Kereta Api, peserta dapat mengabadikan momen terbaik yang menggambarkan dinamika perjalanan, pelayanan, serta keindahan transportasi kereta api di wilayah Daop 3 Cirebon.
Sementara itu, Kategori Arsitektur memberi ruang bagi peserta untuk menampilkan keindahan dan karakteristik stasiun, jembatan, terowongan, depo, maupun fasilitas pendukung KAI, baik dengan nilai sejarah maupun sentuhan estetika modern.
Pendaftaran lomba dilakukan secara daring melalui tautan resmi yang telah disediakan panitia. Peserta wajib mematuhi sejumlah syarat, di antaranya foto harus diambil di wilayah kerja KAI Daop 3 Cirebon (meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Brebes, dan Subang).
Selain itu, bebas menggunakan kamera jenis apa pun kecuali drone, serta mengunggah karya melalui akun Instagram pribadi dengan tagar yang telah ditentukan.
Hak cipta foto tetap menjadi milik fotografer, namun KAI berhak menggunakan karya peserta untuk kepentingan publikasi dan promosi perusahaan.
Penilaian juara favorit akan ditentukan berdasarkan jumlah like terbanyak di Instagram, sementara keputusan dewan juri bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat. (Haris)
