Citrust.id – PWI Jawa Barat menggelar konferensi kerja di Hotel Horison, Bandung, Rabu (4/12). Kegiatan bertemakan “Membangun Sinergi, Tingkatkan Kompetensi Menghadapi Kemajuan Teknologi” itu diikuti pengurus PWI kabupaten/kota dan dihadiri pengurus PWI pusat.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhalul Ulum, mengatakan, undangan yang diberikan PWI merupakan pengakuan dan penghargaan.
“Wartawan di mana pun sampai kapan pun, khususnya untuk Pemprov Jawa Barat, sangat dibutuhkan. Keputusan-keputusan pemerintah bisa sampai ke masyarakat di antaranya melalui media. Oleh karena itu, wartawan menjadi mitra sangat penting bagi pemerintah, terutama untuk mewujudkan Jabar Juara Lahir dan Batin,” ungkapnya saat membuka konferensi kerja PWI Jabar.
Ia mengatakan, Tmtidak diharapkan berita yang dimunculkan oleh media mainstream tidak menimbulkan kegaduhan. Oleh sebuah media survei Jabar disebut provinsi paling intoleran.
Ia tidak terima itu karena kenyataannya sebaliknya. Semua suku ada di Jawa Barat. Tidak ada konflik antarumat beragama sampai saling kejar. Banyak kepala daerah dan anggota DPRD yang terpilih di Jawa Barat. Itu bukti bahwa Jawa Barat sangat toleran.
“Media digital tidak bisa kita hindari karena dunia terus berputar yang menguasai media itu akan menguasai dunia, tapi harus diiringi iman dan taqwa. Saya senang ada program sosial PWI Peduli. Ini membantu pemerintah yang terbatas anggaran,” tukas Uu.
Ketua Umum PWI Pusat, Atal S. Depari, mengatakan, konferensi kerja itu kewajiban di PD/PRT PWI. PWI Peduli lahir dan terinspirasi dari Jawa Barat. Kalau bicara program kerja, banyak sekali inspirasi dari Jawa Barat yang merupakan terbesar karena sudah terbentuk di semua Kabupaten/Kota di Jawa Barat.
“Hari ini PWI Jawa Barat akan launching website. PWI Pusat juga akan segera launching. Nanti flatformnya kita akan satu sampai Papua,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut dilantik pengurus PWI Peduli PWI Jawa Barat berdasarkan SK Ketua PWI Jawa Barat Hilman Hidayatullah dan dilantik oleh Ketua PWI Jabar. (Abduh)