Citrust.id – Pergelaran seni dan budaya bertajuk Cirebon Festival (Cifest), 16-17 Februari 2019.
Kegiatan itu diharapkan bisa memperkenalkan Cirebon hingga tingkat internasional sekaligus daya tarik bagi promotor lain untuk mempromosikan wisata Kota Cirebon.
Usai memimpin rapat persiapan Cirebon Festival (Cifest) di Mini Command Center DKIS Kota Cirebon, Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati, mengatakan, persiapan mengadakan Cifest sudah dilakukan sejak empat bulan lalu. Kegiatan itu juga didukung jajaran dinas terkait.
“Pelaksanaan Cifest di awal tahun diharapkan jadi pendorong berbagai kegiatan seni dan budaya lainnya di Kota Cirebon,” ujarnya, Selasa (8/1/2019).
Foris Director, Andry Prihartono, menjelaskan, pada 16 Februari digelar pesta rakyat sekaligus display pariwisata dan budaya Kota Cirebon.
Pada hari yang sama juga akan ditandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk bidang pendidikan budaya dan pariwisata antara Kota Cirebon dengan salah satu provinsi di Korea Selatan.
“Selain itu, ada video mapping untuk pertama kalinya di Kota Cirebon,” ungkapnya.
Pada hari kedua atau 17 Februari, digelar jalan budaya ke sejumlah heritage di Kota Cirebon. Selanjutnya pagelaran musik dan tari akan digelar pada 23 Februari dengan tajuk Sound Of Sunyaragi di Goa Sunyaragi.
“Sound Of Sunyaragi akan menampilkan seniman Tohpati dan Dewa Budjana. Mereka akan berkolaborasi dengan budayawan dan artis lokal Cirebon,” kata Andry.
Kota Cirebon, menurut Andry sangat unik. Cirebon memiliki wisata dan budaya yang bisa dijual untuk menarik dan menambah kunjungan wisatawan.
“Kita tinggal meramu agar orang yang datang bisa menginap. Jadi tidak hanya datang pagi dan pulang sore,” jelasnya. /haris