Di Seminar HMJM Unswagati, Rizal Ramli Ungkap Solusi Perbaiki Ekonomi Indonesia

  • Bagikan

Cirebontrust.com – Pada Seminar Nasional yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (HMJM) Fakultas Ekonomi Unswagati di Auditorium setempat, Ekonom sekaligus mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya RI, Dr Rizal Ramli, mengungkapkan, walau perekonomian tengah merosot, sejumlah negara seperti Amerika, Cina, dan Jepang tidak akan mengeluarkan kebijakan potong anggaran. Justru yang dilakukan negara-negara tersebut adalah dengan memompa perekonomian agar bisa cepat pulih.

“Namun, jika ekonomi tengah anjlok, yang dilakukan Indonesia adalah potong anggaran, karena manut dengan pola Bank Dunia,” katanya, Kamis (30/03).

Rizal Ramli membeberkan solusi untuk mengangkat perekonomian Indonesia tanpa melalui potong anggaran. Pertama adalah memompa fiskal. Pada saat menjabat menteri kabinet, dirinya menyarankan evaluasi aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Banyak aset BUMN yang tidak sesuai dengan sesungguhnya atau under value.

Pada saat itu, Presiden Jokowi setuju saran tersebut, tapi menteri ekonomi lain tidak setuju. Walau begitu, dirinya tetap membujuk beberapa BUMN untuk melakukan evaluasi aset. Hasilnya, aset BUMN naik hingga Rp800 triliun dan penerimaan pajak naik jadi Rp32 triliun. Tidak perlu digambar-gemborkan seperti tax amnesty, tapi memberikan dampak yang cukup besar,

“Itupun dilakukan setengah hati. Jika dilakukan all out, aset BUMN itu akan naik hingga Rp4 ribu triliun dan penerimaan pajak jadi Rp120 triliun,” ujarnya.

Solusi kedua adalah memompa daya beli. Daya beli rakyat Indonesia saat ini sangat rendah. Untuk meningkatkan daya beli masyarakat, salahsatunya merubah impor pangan dari sistem kartel atau kuota dengan sistem tarif. Importir Indonesia selama ini diatur oleh sistem kartel. Artinya, tidak semua importir bisa melakukan impor. Hanya pemegang kuota yang boleh impor. Itu terjadi pada impor gula, daging, kedelai dan lain-lain. Akibatnya, harga pangan impor Indonesia tergolong mahal. Impor menggunakan sistem tarif  bisa menekan harga pangan impor, sehingga bisa meningkatkan daya beli masyarakat.

BACA JUGA:  Kejari Kabupaten Kuningan Ingatkan Pekerja Tuntaskan Kewajiban terkait JKN

Solusi ketiga untuk mengangkat perekonomian Indonesia adalah dengan memompa kredit. Jika ekonomi Indonesia ingin tumbuh 6 persen, kata Rizal Ramli, maka kredit harus tumbuh sekitar 15 persen. Sedangkan solusi keempat yakni memompa kebijakan. Pemerintah harus mengeluarkan kebijakan terobosan yang berdampak besar dan menghasilkan manfaat yang cepat.

“Jika semua itu tidak dilakukan, jangan bermimpi ekonomi Indonesia akan membaik,” pungkasnya. (Haris)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *