Aktivis Anti Korupsi Dirikan Lembaga Penguatan Wawasan Kebangsaan

  • Bagikan

Cirebontrust.com – Dalam rangka pentingnya peningkatan pemahaman wawasan kebangsaan di masyarakat, maka seluruh elemen bangsa diperkenankan untuk turut serta mensukseskan terselenggaranya Gerakan Penguatan Wawasan Kebangsaan.

Aktifis Anti Korupsi mendirikan Yayasan Pusat Strategi Penguatan Wawasan Kebangsaan yang dilangsungkan di ponpes yang memiliki fasilitas pendidikan SMP Plus Nursidiq di Jalan Wiratama Tuparev No. 30 Kabupaten Cirebon.

Dalam kegiatan tersebut,  dihadiri oleh tokoh masyarakat, praktisi pendidikan, praktisi hukum, aktifis, dari perwakilan Kodim dan Polres dan Palsek serta lainnya.

Nirwan Hadi SPdI selaku Fasiltator Wawasan Kebangsaan Kementerian Dalam Negeri menjelaskan fakta tentang dampak pengaruh Perang Modern (arus globalisasi, red) sudah sangat nyata. Rusaknya karakter bangsa menjadi hal yang penting untuk segera disikapi.

Bila tidak, hal ini akan merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Degradasi moral, lunturnya budi pekerti serta hilangnya persatuan menjadi titik awal kehancuran bangsa ini.

“Dari pertimbangan fakta tersebut di atas tentunya kita semua menyadari bahwa pemahaman wawasan kebangsaan di masyarakat merupakan salah satu cara untuk mengenalkan kembali, nilai–nilai kebangsaan yang bertujuan untuk membangkitkan rasa nasionalisme dan semangat kebangsaan sebagai pondasi kesadaran cinta tanah air,” katanya.

Hal senada disampaikan, Ade Riyaman selaku penggagas Gerakan Penguatan Wawasan Kebangsaan, mengungkapkan Wawasan Kebangsaan diharapkan menjadi perekat dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga setiap permasalahan yang kemudian menjadi pemicu konflik dapat diatasi lebih dini dengan kepala dingin.

Bukan seperti saat sekarang, kata dia dimana masalah kecil dapat menjadi detonator bagi meledaknya konflik dengan eskalasi besar dan meluas.

“Kosongnya wawasan kebangsaan, membuat masyarakat kita sangat mudah untuk marah dan menyelesaikan masalah dengan cara berkonflik antar sesama. Keadaan tersebut diperparah dengan negara yang mulai kehilangan kewibawaan, terlihat dari lemahnya penegakkan supremasi hukum karena kepentingan aparatur negara yang lebih mengedepankan kepentingan politik dibandingkan kepentingan masyarakat luas,” jelasnya.

BACA JUGA:  Semarak Imlek, Barongsai Hibur Pengunjung Pusat Belanja

Tidak hanya terhenti disitu saja, lanjutnya masih banyak permasalahan yang lainnya yaitu tindakan para pejabat negara yang mengkorupsikan uang rakyat hal tersebut juga berperan besar dalam mempercepat degradasi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Selain itu, sistem politik dan ekonomi juga semakin melemah sehingga berdampak buruk terhadap kesejahteraan masyarakat. Masyarakat tidak lagi memperdulikan kondisi bangsa karena perhatiannya sudah terfokus pada perutnya yang sulit diisi.

“Oleh karena itu, untuk mengatasi berbagai permasalahan kebangsaan yang terjadi saat ini maka wawasan kebangsaan perlu direvitalisasi. Hal ini menjadi maksud dan tujuan berdirinya Yayasan Pusat Strategi Penguatan Wawasan Kebangsaan yang diharapkan akan menjadi soft power pertahanan negara,” kata Ade Riyaman kepada Cirebontrust.com

Maksud Pendirian Yayasan Pusat Strategi Penguatan Wawasan Kebangsaan, katanya yakni membesarkan Negara dan Bangsa Indonesia, agar dapat berjaya menjadi Negara maju yang berdaulat dan sejahtera serta makmur bagi rakyatnya.

Juga menciptakan rasa Persatuan dan Kesatuan dalam wadah Negara Kesatuan Rebublik Indonesia. Menciptakan keamanan, ketentraman dan perdamaian terhadap masyarakat serta menjaga kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Hal penting yang harus dilakukan, katanya menggalang seluruh potensi umat di Indonesia untuk menciptakan rasa aman, tentram dan damai dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.

Tujuan pendirian Yayasan Pusat Stretegi Penguatan Wawasan Kebangsaan sendiri, yakni berperan aktif membendung dan melumpuhkan setiap unsur dari luar dan dalam negeri yang akan menghancurkan dan merugikan kelangsungan berdirinya Republik Indonesia.

“Berfungsi sebagai lembaga yang professional dan independent melayani kepentingan Negara, bangsa dan rakyat bukan kepentingan kekuasaan semata,” pungkasnya. (Sukirno Raharjo)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *