Cirebontrust.com – Sejumlah Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon mempertanyakan kinerja pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, kodisi memunculnya konflik internal partai berlambang banteng Moncong Putih itu.
Perwakilan PAC Lemahabang, Greged dan Mundu mempertanyakan kinerja pengurus DPC PDI Perjuangan, dianggap selama ini kurang terbuka dan hanya banyak janji tanpa realisasi program secara nyata.
Mereka menuding pengurus DPC, tidak peduli nasib kader dan hanya sebatas mementingkan sendiri-sendiri. Untuk itu, mereka akan terus menggalang mosi tidak percaya pada kinerja pengurus DPC saat ini.
Ketua PAC Lemahabang, Tono bersama PAC Greged, Heri Susanto dan PAC Mundu, Jefri mereka menyampaikan, bahwa sebagai PAC dan Ranting dijanjikan plang papan nama oleh DPC dan juga seragam.
Namun sampai sekarang belum direalisasikan. Ditambah lagi, kata mereka, adanya sikap arogansi Sekretaris DPC PDI Perjuangan yang terkesan menjerumuskan kader partai yang tidak sejalan dengan Ketua DPC.
“Contohnya, Wakil Bupati, Gotas dan Aan Setiawan, juga H Yoyo serta Saeful Adji, Bejo Kasyono dan Carila Rohendi. Mereka dianggap korban arogansi Ketua DPC PDI Perjuangan,” jelasnya.
Selain itu, kata mereka ditambahkan mereka juga, bahwa DPC selalu menjatuhkan kebijakan Bupati Sunjaya, padahal Bupati adalah kader PDI Perjuangan juga struktural DPC PDI Perjuangan.
Ditambah lagi, Ketua DPC sulit ditemui dengan berbagai macam alasan, dan rumah dinasnya selaku ketua DPRD juga selalu tertutup rapat.
“Ketua DPC saudara Mustofa tidak humanis. Bahkan cenderung acuh kepada para PAC. Ketua DPC mementingkan diri sendiri, terkait masalah proyek-proyek Pemda saja,” katanya. (Johan)
