Majalengkatrust.com – Sejumlah seniman berharap agar semua Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka memiliki sudut estetis karya rupa dari seniman-seniman asal Kabupaten Majalengka.
Harapan itu, selain untuk menghidupkan para seniman, juga untuk membangkitkan kembali semangat para perupa untuk berkarya.
Menurut, Dedi Junaedi atau lebih akrab dipanggil, Kijun ketua Penyelenggara Pameran seni rupa, saat ini kebanyakan masyarakat ataupun pejabat lebih memilih karya seni dari perupa lain di luar Kabupaten Majalengka.
Bahkan terkadang sengaja membeli karya seni dari seniman luar Jawa Barat, padahal banyak perupa di Kabupaten Majalengka yang memiliki keahlian melukis atau membuat karya seni rupa yang tak kalah indah dan menarik.
“Hanya saja, tidak terekpos sehingga tidak banyak diketahui publik,” jelasnya.
Dikatakannya, karya-karya banyak seniman Majalengka-pun banyak yang dijual ke luar, karena di wilayahnya tidak banyak di lirik.
Selain itu, sejumlah Organisasi Perangkat Daerah tidak banyak yang memasang karya seni rupa sebagai aksesoris ruangan yang akan memperindah setiap sudur ruangan kantornya.
“Kami ingin ada ruang bagi para perupa di Kabupaten Majalengka, sehingga mereka bsia berkarya dan bisa hidup dari karya seninya seperti halnya para perupa di daerah lain,” ungkap Kijun, Minggu (05/02) saat menyaksikan sejumlah seniman rupa di Gedung Bina Asih Majalengka.
Mudahnya membuat karya foto yang bisa dinikmati banyak orang serta bisa dipampang di sudut ruangan, menjadi tantangan bagi para seniman untuk terus bangkit dan berkarya.
Menuangkan imajinasinya melalui kanvas dan kuas, hingga menjadi sebuah karya seni yang menarik dan juga bisa dinikmati semua orang yang melihatnya.
“Untuk mendorong kreativitas seni tersebut, menurut di antaranya lewat OPD yang didarapkan memiliki sudut ruangan yang memasang karya rupa seniman Majalengka,” kata Kijun.
Diapun berharap Dewan Kesenian Majalengka, atau Dekma memiliki website sendiri yang kontennya di antaranya berisi karya-karya rupa para seniman, serta latarbekalang para seniman itu sendiri.
Sementara itu ada 12 seniman yang mengikuti pameran seni rupa dengan memajang 52 karya seni naturalis dan abstrak.
Mereka di antaranya adalah Dedi Kinjun, Eded harto. Maya berlin, Ayip komarudin, Subita. Ogi, edi gaga gotama, Opik, Toni Tresa serta Ade Sukaraja dan lainnya.
Sementara itu, Bakti Ardi salah seorang pemngunjung yang juga penikmat karya seni mengatakan dirinya lebih menyukai karya naturalis seperti bunga, pesan sosial karena lukisan abstrak sulit dicerna orang awam.
“Saya datang kemari tahu dari teman lewat pesan singkat, makanya saya datang kemari bersama anak dan istri,” kata Ardi. (Abduh)
