-Dok Tropen mueseum
PERAHU bangsa Eropa.
Oleh: Nurdin M Noer*
BERBAGAI perang melawan Portugis akan ditampilkan dibawah ini sekadar sebagai gambaran, semenjak Portugis berhasil merebut Malaka pada tahun 1511 hingga terusir oleh Belanda dari Maluku pada tahun 1605.
Begitu Portugis merebut Malaka, maka tampillah kesultanan – kesultanan Aceh dan Demak kemuka yang berusaha untuk mengusir Portugis dari pintu gerbang Indonesia itu. Kesultanan Aceh melancarkan serbuan – serbuan pada tahun- tahun : 1537, 1539, 1547, 1567, 1573, 1574, 1582, dan 1628. Sedangkan kesultanan Demak melancarkan serangan –serangannya pada tahun-tahun 1513, 1535, 1551 dan 1574.
Sementara itu, segera setelah Portugis duduk di Malaka, warga Nusantara yang bermukim di Malaka dan sekitarnya, dengan segera pula mengangkat senjata serta menumpahkan daya mampunya melancarkan perlawanan terhadap Portugis, yang berlangsung dari akhir tahun 1511 hingga awal tahun 1513.
Pada tahun –tahun tersebut di atas, terjadilah serbuan-serbuan dalam taraf besar-besaran yang dilakukan oleh kedua Kesultanan Demak dan Aceh.akan ettapi usaha-usaha itu satu persatu menemui kebuntuan dan kegagalan , oleh karena kelebihan musuh dalam bidang ketentaraan yang memiliki organisasi , peralatan , ketangkasan, serta pengalaman yang lebih tinggi.
Sementara itu rakyat Kesultanan Aceh berhasil meukul mundur Portugis yang emncoba memasuki tanah Aceh dengan gajah-gajah penempurnya berhasil mendobrak benteng Portugis di Pasai pada tahun 1523 dan mengusirnya. Kira-kira seabad kemudian, ,Portugis kembali mencoba menguji daya tahan Aceh, yakni sekitar tahun 1606. Kali ini langsung Portugis mendarat di ibukota Kesultanan Aceh. Akan tetapi kali inipun Kesultanan Aceh berhasil melempar penyerbu-penyerbu Portugis itu kembalinaik ke kapal-kapalnya setelah menderita kerugian yang besar.
Sementara pertempuran laut pun tak ketinggalan dilancarkan. Pertempuran-pertempuran laut antara armada Nusantara melawan armadaPortugis antara lain terjadi di perairan dekat Pahang pada 1526, perairan dekat Patani 1535, perairan Mauluku pada 1537,perairan Malaka membantu armada Kesultanan Johor pada 1550 dan pada tahun 1513, 1535, 1537, 1539, 1547, 1551, 1567, 1573, 1574. 1582 dan 1628 di perairan Malaka untuk menyerbu Kesultanan Demak dan Aceh (ibid). (bersambung)***
*Penulis adalah pemerhati kebudayaan lokal.
Komentar