Citrust.id – Mahasiswa yang tergabung dalam sejumlah elemen organisasi di Cirebon turun ke jalan. Mereka menyerukan implementasi reforma agraria agar dapat meningkatkan kesejahteraan para petani. Mahasiswa tuntut pemerintah menegakkan reforma agraria sesuai dengan Undang-undang nomor 5 tahun 1960.
Mereka terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Kota Cirebon. Aksi mereka merupakan refleksi Hari Tani Nasional yang diperingati setiap tanggal 24 September.
“Selama empat tahun kepemerintahan Jokowi–JK ada poin dalam nawacitanya Reforma Agraria yaitu menegakkan Reforma Agraria sejati. Tetapi selama empat tahun pemerintahan Jokowi–JK menyisakan 1.833 konflik. Ini sebagai aspirasi dari kami teman-teman mahasiswa,” ujar Rofik dalam orasinya, Selasa (25/9/2018).
Selain itu, refleksi Hari Tani yang dilakukan Mahasiswa Cirebon ini juga merupakan aksi solidaritas terhadap kasus-kasus kriminalisasi terhadap petani di seluruh Indonesia serta aksi solidaritas untuk mahasiswa-mahasiswa yang dikriminalisasi saat melakukan aksi peringatan Hari Tani Nasional 24 September 2017 lalu.
“Selain Refleksi Hari Tani, ini juga merupakan aksi solidaritas atas kriminalisasi-kriminalisasi terhadap petani di seluruh Indonesia. Selain itu beberapa aksi dari elemen mahasiswa di daerah lain banyak yang dikriminalisasi bahkan sampai mengeluarkan darah. Itu merupakan perbuatan yang keji dan yang melakukan itu adalah aparat yang berwajib yang seharusnya melayani, mengayomi, melindungi. Ini malah melakukan kriminalisasi. Maka dari itu, kami menuntut agar tegakkan keadilan setegak-tegaknya, lakukan tugas Polri sesuai tupoksinya,” tambah Arif Awe perwakilan mahasiswa.
Refleksi Hari Tani Nasional ini dilakukan dengan berjalan kaki dari kampus pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan diakhiri dengan orasi di perempatan lampu merah Jalan Brigjen Darsono By Pass Kota Cirebon./hamdan
Komentar