MAJALENGKA (CT) – Sebanyak puluhan relawan dilatih pendidikan dasar penanggulangan bencana dan pendidikan dasar resque 724 First Responder Kabupaten Majalengka, di Buper Panten Argalingga Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka.
Menurut Komandan Rescue 724 FR Kabupaten Majalengka Iwan Setia latar belakang pelatihan ini secara geologis, geografis,dan demografis Kabupaten Majalengka merupakan daerah yang potensial dan rentan untuk terjadinya bencana.
“Bencana alam memang merupakan hukum alam secara kodrati, namun yang lebih memprihatinkan adalah kurangnya kesadaran secara kolektif diantara kita dalam menjaga lingkungan,”ujarnya Minggu (29/05) seusai kegiatan.
Menurut dia, Kabupaten Majalengka menempati rangking ke 7 di jawa barat dan rangking ke 16 Nasional dalam tingkat kerawanan Bencana.
“Dan untuk mengatasi hal tersebut kami berpikir upaya penanganan lebih dititik beratkan pada tahap sebelum terjadi Bencana (kesiapsiagaan) dan pada saat terjadi bencana,pemetaan,mitigasi,dan kesiapsiagaan SDM maupun sarana prasarana yang baik sehingga korban manusia,kerugian harta benda dan kerusakan lingkungan dapat diminimalisir,” jelasnya.
Mengingat hal tersebut, lanjut Iwan, pihaknya berharap di Kabupaten Majalengka ada lembaga yang mewadahi para relawan dengan membentuk RESCUE 724 FR.
“Dengan maksud memantapkan sikap kerelaan,keikhlasan hati untuk meningkatkan kapasitas diri relawan dan mampu mengaplikasikan kemampuan dirinya terhadap masyarakat dalam penanggulangan bencana maupun operasi SAR, Sesuai dengan semangat kami yaitu Siap melaksanakan perintah agama,Siap melaksanakan Tugas Negara dan Siap melaksanakan Panggilan jiwa,” jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut sebagai Narasumber adalah Bapak H.Dadang Abdulrahman (Dadang Ronda) komandan Yon 724 dan UCS JABAR, Andi Suka dari Forum Kesadaran Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Bandung Barat, Bapak Rano Harjaya dari Yayasan Rescue 512 Bandung, Kang Dargo dari Vertical Indonesia, Kodim 0617 dan Bapak Ir Bayu Jaya dari Dinas Hutbunak Kabupaten Majalengka. (Abduh)