Cirebontrust.com – Sedikitnya delapan rumah warga di Blok Pahing, RT 04 RW 04, Desa Gumulung Tonggoh, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon terpaksa dikosongkan oleh pimiliknya. Mereka dievakuasi ke tempat yang lebih aman, menyusul masih terjadi pergerakan tanah pasca longsor, Jum’at (31/03) lalu.
Delapan rumah milik Rusja, Tardi, Dasmin, Daim, Casma, Iding, Aan Suwandi dan Daim B mengalami kerusakan. Bagian tembok rumah mereka mengalami keretakan yang cukup parah, akibat pergerakan tanah.
“Yang paling parah milik rumah Rusja, Aan Suwandi, Tardi, dan Iding. Tembok rumah banyak yang retak. Jarak longsor dari rumah kami hanya 8 meter. Semua warga diungsikan, karena takut terjadi longsor susulan yang besar,” terang Dasmin di lokasi longsor, Senin (10/04).
Pasca kejadian longsor pada bulan kemarin, warga setempat merasa ketakutan. Setiap hari, mereka dihantui kejadian serupa akan terulang kembali.
Sampai-sampai, warga berjaga dan rela begadang saat malam tiba, untuk antisipasi jika kejadian longsor terjadi, warga sudah siap siaga.
Ketakutan warga semakin menjadi-jadi, lantaran setiap hari pergerakan tanah terus terjadi, yang menimbulkan suara gemuruh longsor menyeramkan.
“Barang-barang di rumah sudah diungsikan semua. Kami takut longsor. Apalagi, kalau longsor suaranya menyeramkan,” ujar Rusja, warga korban longsor lainnya.
Saat ini, warga dengan Pemerintah Desa (Pemdes) setempat berjaga-jaga selama 24 jam. Selain itu, ada fasilitas dapur umum bantuan dari pemerintah dan donatur, untuk memenuhi kebutuhan pangan warga korban longsor.
Tenda pengungsian dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon pun sudah disiapkan. Gotong royong warga terlihat sangat ketara sekali, banyak warga blok lain membantu korban longsor.
Mulai membantu di dapur umum, melakukan bersih-bersih, dan ikut membantu membendung air sungai secara manual, agar tidak menggerus tebing yang longsor tersebut. (Riky Sonia)
