Perahu Bersejarah di Tirtamaya Kurang Diminati Pengunjung

INDRAMAYU (CT)- Kian banyak wisata sejarah di Indramayu yang kurang diperhatikan dan diminati, entah karena fasilitasnya yang kurang mendukung ataukah masyarakat Indramayu yang kurang mencintai nilai sejarahnya sendiri.

Misalnya saja wisata pantai Tirtamaya di desa Limbangan Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu terdapat penemuan perahu kuno yang bersejarah , Minggu (7/12).

Salah satu perahu bersejarah yang ditemukan oleh Tamirah (60) pada tanggal 4 Desember 1991 silam ini sama sekali tidak diminati pengunjung wisata pantai Tirtamaya.

Perahu ini diperkirakan dibuat pada 17 atau 18 yang lalu. Penemuan perahu ini merupakan penemuan keempat di Indonesia setelah penemuan pertama di Semarang, Pasuruan dan Banten.

Perahu ini belum berumur cukup lama atau tua, tetapi cukup berumur untuk sebuah benda kayu , setelah didata dilokasi perahu tersebut menggunakan pasak dan injuk sehingga merupakan perahu jenis tradisi kuno dan perahu tersebut menunjukan arkais kuno dan didalam perahu tersebut juga ditemukan sejumlah artefak berupa pecahan keramik asing maupun lokal, tali injuk dan tulang-tulang hewan sejenis kerbau.

Berdasarkan data yang ada panjang perahu tersebut 11,5 m dan lebar 3,5 meter. Menurut Tamirah ia menemukan perahu tersebut ketika ingin menggali tanah karena pada saat itu warga kekurangan air, tanpa disengaja ia menemukan sebuah perahu yang tertimbun.
Seketika pada waktu itu ia memanggil warga yang lain untuk ikut menggalinya, karena lokasi penemuan dekat dengan wisata Tirtamaya. Oleh karena itu pemerintah daerah membuat museum kecil di lokasi wisata tersebut.

“Awalnya saya lagi menggali tanah karena warga lagi kekurangan air, tanpa disengaja saya menemukan perahu yang sudah tertimbun, seketika saya langsung memanggil warga yang lain untuk ikut menggalinya. Karena penemuan ini lokasinya dekat dengan wisata Tirtamaya, oleh karena itu Pemda memutuskan membuat museum kecil disini,” ujarnya. (CT-112)

BACA JUGA:  Kunker ke Kandanghaur Indramayu, Yoseph Umarhadi Bangun Pintu Air dan Revitalisasi Sungai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *