CIREBON (CT) – Pemerintah Kabupaten Cirebon, dalam hal ini disampaikan oleh Bupati Sunjaya Purwadisastra berencana membangun pelabuhan batu bara, bahkan dia mengklaim sudah ada invesstor dari Jepang yang siap menggelontorkan dana sebesar lebih dari Rp. 3 triliun untuk merealisasi pembangunan pelabuhan terssebut.
Padahal, permasalahan batu bara hingga saat ini masih terjadi gejolak, terkait penolakan bongkar muat batu bara di Pelabuhan Muarajati, Kota Cirebon, karena masyarakat sekitar merasa terganggu dari debu batu bara, sehingga masyarakat melakukan protes besar-besaran agar bongkar muat batu bara di pelabuhan tersebut ditutup.
“Ada bantuan dari Negara Jepang, tapi lewat pihak ketiga. Tidak langsung ke Pemda. Selain Jepang, juga ada beberapa investor yang akan membangun pelabuhan batu bara. Saya sangat setuju, tidak ada masalah, bukan hanya pelabuhan batu bara saja, tapi juga peti kemas,” ungkap Bupati Sunjaya Purwadisastera MM, Msi, kepada awak media, saat memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana di Kantor Kecamatan Mundu, Rabu (24/02).
Dikatakan Sunjaya, pembangunan pelabuhan dibutuhkan karena ke depannya, akan banyak industri yang masuk di Kabupaten Cirebon, sehingga pihaknya sangat membutuhkan batu bara, dan itu perlu adanya transportasi laut.
Dirinya juga mengaku, sudah mengajukan Prolegda untuk mempercepat pengesahan revisi regulasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tahun 2016.
“Jelas lokasinya di Cirebon Timur. Tapi kita kaji dulu, jangan sampai menyalahi RTRW. Persoalan dampak terhadap masyarakat, Insya-Alllah tidak merugikan orang lain. Karena kita melakukan kajian terlebih dahulu,” pungkasnya. (Riky Sonia)