Citrust.id – Menghadapi musim hujan yang akan berdampak pada banjir dan longsor, Pemerintah Kabupaten Kuningan menggelar rakor kesiapan kesiagaan menghadapi bencana di Ruang Rapat Linggarjati, Senin (3/12/2018).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kab. Kuningan, Agus Mauludin, mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Badan Meteologi Klimatologi Geofisika BMKG Jatiwangi, mulai Desember 2018 hingga Maret 2019 akan terjadi curah hujan yang tinggi dan merata di wilayah III Cirebon. Untuk itu, status siaga darurat diberlakukan mulai 1 November 2018 hingga 31 Mei 2019.
Agus menyebutkan, kawasan rawan bencana gerakan tanah dan tanah longsor ada di 15 kecamatan, antara lain sebagian Kecamatan Darma, Selajambe, Subang, Cilebak, Ciwaru, Karangkencan, Ciniru, Hantara, Cibereum, Cibingbin, Garawangi dan Kecamatan Luragung.
Sementara, Sekda Kuningan sekaligus Kepala BPBD Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, mengungkapkan, dirinya menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas ikhtiar yang sudah dilakukan kendati di tengah keterbatasan.
“Semoga dengan keterbatasan tidak menyurutkan kita untuk melayani masyarakat,”ungkapnya.
Ia berharap, dalam pelaksanaannya harus bangun sinergitas agar dapat bekerja dengan efektif.Selain itu, harus mampu melakukan pemanfaatan sarana dan prasarana.
“Hal yang penting juga masyarakat memiliki kemandirian dan tanggap terhadap bencana. Hal yang perlu kita perhatikan adalah meningkatkan kualitas data dan informasi terhadap kondisi cuaca maupun bencana,” ujarnya.
Kepala Perhutani Kuningan, Tedy Sumarto, mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemetaan dalam upaya pencegahan bencana. Menurutnya, bencana juga bisa terjadi karena faktor geologi tanah.
“Kami akan menindak tegas jika ada warga yang melakukan penebangan dan pembukaan lahan. Untuk itu, pengawasan terhadap lahan seluas 26.000 hektar perlu adanya kerjasama dengan berbagai pihak,” ucapnya. (Ipay)
