Indramayutrust.com – Ratusan rumah warga yang berada di sepanjang pesisir pantai utara Kecamatan Kandanghaur terendam, akibat luapan ombak yang pasang hingga mencapai ketinggian air antara 30-40 sentimeter, Sabtu (11/02).
Di wilayah tersebut, sedikitnya terdapat dua desa yang terkena dampak dari luapan ombak pasang, yakni Eretan Wetan dan Eretan Kulon, hingga menyebabkan aktivitas warga setempat menjadi terganggu.
Salah satu warga Desa Eretan Kulon, Dayat (25), mengatakan bahwa fenomena meluapnya air akibat ombak pasang tersebut terjadi setiap tahun saat “musim barat” tiba.
“Setiap tahun juga seperti ini (banjir, red) tapi tidak lama, sore juga sudah surut lagi,” tandasnya.
Dikatakannya, bahwa meski air pasang hanya terjadi beberapa jam saja, namun air tetap sampai masuk ke dalam rumah. Sehingga air laut sempat merusak perabot rumah tangga yang berada di dalam rumah.
“Kalau sudah masuk rumah kaya gini, barang-barang jadi cepet rusak. Apalagi air laut yang bisa membuat karat,” keluhnya.
Warga lainnya, Rastiman (50), menuturkan bahwa meluapnya air laut akibat ombak pasang lumrah terjadi saat musim penghujan. Hal tersebut berlangsung sedikitnya tiga hari saat air laut dan ombak pasang, yang terjadi pada pertengahan bulan (hitungan bulan jawa, red).
“Kalau sudah bulan purnama mah, udah berhenti, ombak laut tidak meluap lagi,” cetusnya.
Menurutnya, intensitas hujan akan mempengaruhi ketinggian air yang menggenangi rumah warga. Namun hal tersebut tidak akan berlangsung lama jika drainase berfungsi dengan baik.
“Sering gede airnya (tinggi,red), itu karena pembuangan yang ke lautnya rapat, jadi ombak yang meluap tidak langsung kebuang ke laut lagi,” pungkasnya. (Didi)