Negara Miskin Tetap Menyandang Predikat Tingkat Aborsi Tinggi

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Para peneliti menemukan bahwa 56 juta aborsi dilakukan secara global setiap tahun di kalangan wanita berusia 15 sampai 44 tahun, dan bahwa sekitar satu dari empat kehamilan berakhir dengan aborsi.

Tingkat aborsi tertinggi di dunia dimiliki Karibia, sekitar 65 aborsi per 1.000 wanita. Tingkat terendah berada di Amerika Utara, pada 17. Studi ini juga menemukan bahwa tingkat penghentian serupa dengan negara-negara di mana aborsi adalah legal atau sebaliknya dilarang.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis Lancet juga menemukan bahwa memaksakan hukum dengan membatasi tindak aborsi hanya berdampak sedikit pada penurunan tingkat aborsi. Hukum tersebut justru memaksa orang untuk melakukan cara aborsi yang tidak aman, sembunyi dari hukum.

Studi ini juga menemukan bahwa hampir 75 persen dari aborsi dilakukan oleh wanita yang sudah menikah. Tingkat aborsi di negara-negara kaya turun antara tahun 1990 dan 2014.

Terjadi sekitar 46 aborsi per 1.000 perempuan di tahun 1990, dan 27 aborsi per 1.000 wanita pada tahun 2014. Penurunan ini terutama karena di Eropa Timur ketersediaan alat kontrasepsi. Namun di negara-negara miskin, tingkat aborsi tetap tidak berubah, berada di kisaran 39-37. (Net/CT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *