Ketika Longsor Gumulungtonggoh Lenyapkan Perkampungan

Cirebontrust.com – ‎Longsor yang terjadi di Desa Gumulungtonggoh, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon, yang mengancam pemukiman warga di Blok Pahing, RT 04 RW 04 saat ini, nyatanya pernah terjadi hingga melenyapkan perkampungan tersebut.

Peristiwa itu terjadi pada tahun 1980 silam. Akibat longsor tebing pinggiran Sungai Cikanci itu, sedikitnya 40 rumah di perkampungan tersebut tertimbun. Alhasil, lokasi yang berada di Blok Pahing yang dulunya dipadati perumahan warga, saat ini dikosongkan hingga menjadi hutan tak berpenghuni.

“Dulunya di situ ramai. Banyak rumah,” ungkap Wiyanto, warga setempat sembari menunjuk lokasi pemukiman warga yang hilang, Selasa (19/04).

Senada, Kuwu Gumulungtonggoh, Agus Saefudin‎ menuturkan, perkampungan warga yang hilang akibat longsor berjumlah sekitar 20 Kepala Keluarga. Saat ini mereka pindah menyebar diberbagai blok, bahkan ada yang keluar desa.

“Ceritanya saya nggak begitu tahu. Tapi yang jelas di situ memang ada kampung yang hilang karena longsor,” tuturnya.

Sebelumnya, longsor susulan cukup besar terjadi di Desa Gumulungtonggoh, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon, di tebing setinggi 50 meter di ‎pinggir sungai Cikanci. Longsoran tanah yang terjadi Senin (17/04) kemarin, sekitar pukul 15.00 WIB telah menggerus tanah seluas 2 meter dengan lebar longsoran 6 meter.

Alhasil, warga setempat semakin takut dan khawatir. Lantaran longsor terjadi hampir setiap hari, hingga semakin mendekati pemukiman.

“Tadi malam juga longsor, tapi kecil, nggak segede yang hari Senin kemarin. Hampir tiap hari terjadi longsor. Apalgi kalau hujan, kami tidak bisa tidur,” terang Wiyanto, warga setempat saat berbincang di lokasi kejadian, Selasa (18/04).

Wiyanto dan warga lainnya berharap, agar ada tindakan nyata dari pemerintah‎ untuk menanggulangi persoalan tersebut. Dia juga menginginkan, agar Sungai Cikanci segera dibronjong, supaya aliran air sungai tidak menggerus tebing hingga mengakibatkan longsor kembali.

BACA JUGA:  Siswa SMP se-Kabupaten Majalengka Dibekali Pengetahuan Internet Sehat dan Produktif

“Saat ini BPBD sudah bubar. Dapur umum pun sudah tidak beroperasi lagi. Padahal, kami masih membutuhkannya. Enggak tahu ini solusinya gimana,” tuturnya. (Riky Sonia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *