Citrust.id – Direksi RSD Gunung Jati Kota Cirebon akhirnya angkat bicara terkait video yang tengah viral di sosial media. Video berdurasi lebih dari 2 menit itu berisi kericuhan warga yang membuka paksa peti jenazah pasien positif Covid-19, di Kecamatan Gunungjati Kabupaten Cirebon.
Video itu menjadi viral karena kondisi jenazah terbungkus plastik, dilekati popok dewasa dan masih mengenakan baju. Warga menduga jenazah berinisial S itu belum dimandikan dan diperlakukan asal-asalan.
Direktur RSD Gunung Jati, dr Ismail Jamaludin SpOT menjelaskan, pasien berinisial S (37) datang ke RSD Gunung Jati pada 29 Oktober 2020 diantar oleh keluarganya. Ia pasien rujuk lepas dari RS Siloam Putera Bahagia.
“Dengan catatan hasil tes rapidnya reaktif,” kata Ismail, Senin (5/10), di gedung PSC 119 Jalan Sudarsono.
Oleh RSDGJ, terhadap pasien S dilakukan tes swab dan hasilnya positif Covid-19. Ismail menjelaskan, pasien mengalami penurunan kesadaran, hingga akhirnya kritis setelah beberapa hari dirawat. Kemudian pada Sabtu akhir pekan kemarin, pasien S meninggal dunia.
“Seketika kami koordinasi dengan aparat dan komunikasi dengan Dinas Kabupaten Cirebon. Petugas kami juga menjelaskan kepada keluarga pasien, bahwa jenazah akan dikebumikan sesuai protokol Covid-19,” jelasnya.
Ismail juga menambahkan, jenazah saat di RSDGJ dimandikan, didesinfeksi, hingga dibungkus tiga lapis yakni plastik, kain kafan dan plastik lagi.
“Jadi itu tiga rangkap, jika disebutkan tidak ada kain kafannya itu tidak tepat. Dari tubuh pasien terus mengeluarkan cairan, sehingga kita pakaikan popok dewasa. Karena kita khawatir infeksius. Baju juga tetap dilekatkan,” katanya.
Pasien S sebelum meninggal dunia bukan hanya terpapar Covid-19, melainkan memiliki komorbid atau penyakit penyerta. “Kami temukan tanda pembekuan darah,” katanya. (Aming)
