Keluarga Korban Tenggelamnya Kapal Oryong 501 Minta Perhatian Pemda

INDRAMAYU (CT)- Peristiwa tenggelamnya kapal Oryong 501 beberapa waktu lalu, tercacat 4 orang korban anak buah kapal (ABK) yang berasal dari Kabupaten Indramayu. Salah satu keluarga korban bernama Eko Darmanto (24) di Desa Dadap Wetan RT 02/ RW 04 Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu meminta Pemda memberikan perhatian, Minggu (7/12).

Eko yang berangkat menjadi TKI ke Korea pada tanggal 10 Juli 2014 lalu tidak pernah memberikan kabar pada keluarganya. Tiba- tiba pada tanggal (2/12) lalu keluarga korban histeris mendengan kabar dari salah satu stasiun televisi nasional menyiarkan adanya peristiwa kapal Oryong yang tenggelam.

Setelah pihak keluarga beberapa waktu melakukan konfirmasi, pihak keluarga masih belum mendapatkan informasi yang akurat tentang keadaan korban. Menurut Sumina (34) selaku kaka korban mengatakan, bahwa setelah mendapatkan kabar adik bungsunya tersebut menjadi korban kapal tenggelam sontak tidak sadarkan diri.

“Iya setelah saya mendapatkan kabar dari salah satu stasiun televisi bahwa ada kecelakaan kapal tenggelam dan adik bungsu saya menjadi korban, saya langsung tidak sadarkan diri, karena ia satu-satunya adik yang paling kecil dari 4 bersaudara” katanya
Sumina pun menambahkan bahwa belum adanya perhatian dari pemerintah daerah baik ditingkat desa maupun di kabupaten, selama ini ia dan keluarga hanya mendapat perhatian dari pemerintah pusat yang secara aktif terus memberikan informasi.

Selama ini belum adanya perhatian dari pemerintah daerah baik ditingkat desa maupun kabupaten, yang terus aktif memberikan perhatiannya itu hanya dari pemerintah pusat saja, misalnya dari BNP2TKI dan Kementerian Luar Negeri.

Senada dengan Khaerun (40) Paman Korban mengatakan hal serupa, bahkan ia sebelumnya mendapatkan firasat sebelum keberangkatan Eko, mobil yang mereka tumpangi bocor dan Eko terlihat membisu disepanjang jalan , yang ia katakan ia hanya ingin cepat berlayar ke Korea.

“Sempat saya mendapatkan firasat, ban mobil yang kami tumpangi bocor, lalu Eko terlihat menjadi pendiam dan membisu disepanjang jalan, kata terakhir yang Eko lontarkan hanya ia ingin cepat berlayar ke Korea,” tambahnya.

Keluarga berharap agar secepatnya mendapatkan informasi yang akurat, baik hidup maupun mati Eko cepat dikembalikan di kampung halamannya, dan keluarga pun meminta agar pemda Indramayu dapat secara proaktif menangani peristiwa ini. (CT-112)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *