Ilustrasi
CIREBON (CT) – Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi (Dishubinkom) Kota Cirebon mengaku kajian transportasi untuk pengadaan Bus Rapid Transit (BRT), yang diagendakan Pemerintah Jawa Barat untuk pembangunan konsep wilayah Metropolitan sudah di tahap finalisasi.
Kepala Dishubinkom Kota Cirebon, Maman Sukirman menjelaskan, BRT nantinya akan menghubungan akses vital transportasi di Cirebon Raya, seperti Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka, Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), serta Pelaabuhan Muara Jati Kota Cirebon.
Ada pun proyek lainnya, lanjut Maman, yakni penghubungan jalur kereta api dari Stasiun Cangkring Cirebon ke Pelabuhan Muara Jati dalam integrasi penghubung untuk aktivitas Batu Bara.
“Kajiannya udah siap, ada kajian lalu lintas seperti kajian parkir, kajian lalu lintas di perlintasan kereta api, sampai kajian keselamatan siswa sekolah serta kajian lainnya. Namun, selain kajian untuk BRT, kita juga sudah siap kajian transportasi jalur penghubung rel kereta dari stasiun ke pelabuhan,” terang Maman.
Senada, Kepala Seksi Angkutan Dishubinkom, Yanto Budiharso mengungkapkan, nantinya BRT kemungkinan akan berkonsep sama dengan TransJakarta yang memiliki jalur khusus anti-macet.
“Jika lihat visinya, yakni cepat, tepat, dan aman, maka kemungkinan besar akan dibuatkan jalur khusus,” ungkap Yanto.
Sekedar informasi, Cirebon Raya yang terdiri dari Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kuningan, Indramayu dan Majalengka bakal mengusung konsep Metropolitan. Mega proyek tersebut dimulai dengan terintergrasinya sarana transportasi di lima daerah tersebut.
Untuk itu, Pemprov Jabar mengalokasikan 78 Bus Rapid Transit (BRT) sebagai moda transportasi yang berintegrasi dengan tiga terminal transportasi umum, yakni Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka, Pelabuhan Muara Jati Kota Cirebon serta Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). (Wilda)