JKN-KIS Bantu Pulihkan Pasien Kejiwaan

Citrust.id – Dokter Eri Achmad merupakan satu dari ratusan dokter spesialis Kedokteran Jiwa yang ada di Indonesia. Ia melayani di Rumah Sakit Umum Daerah Arjawinangun dan Rumah Sakit Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon.

Ketika ditemui sesaat setelah memberikan pelayanan, Eri Achmad berbagi pandangannya terkait penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan selama lebih dari lima tahun.

“Program JKN-KIS banyak membantu masyarakat. Mereka menjadi tidak khawatir akan biaya pelayanan Kesehatan apabila mereka sakit. Prinsip portabilitas yang coba diterapkan di program ini memacu fasilitas kesehatan memberikan pelayanan yang terbaik sesuai standar yang telah ditetapkan” Ucap Eri Achmad, Senin (29/7/2019).

Eri Achmad sependapat terhadap upaya-upaya yang dilakukan BPJS Kesehatan, terutama terkait dengan Sistem Rujukan Online yang telah diterapkan sejak tahun 2018. Menurutnya, semua dokter di hampir seluruh fasilitas kesehatan telah menerapkan standar pelayanan. Begitu pula dengan obat-obatan yang telah diatur dalam Formularium Nasional. Oleh karenanya, pasien JKN-KIS tidak perlu khawatir akan pelayanan Kesehatan yang didapatkan di fasilitas kesehatan.

“Adanya Sistem Rujukan Online memang mempengaruhi jumlah kunjungan peserta di beberapa fasilitas kesehatan. Akan tetapi menurut saya, hal itu merupakan salah satu cara untuk memberikan pelayanan terbaik kepada peserta sesuai kemampuan fasilitas kesehatan tersebut sehingga pelayanan yang diberikan menjadi lebih berkualitas,” ujar Eri Achmad.

Ia juga berbagi cerita tentang pengalamannya selama menangani pasien. Sering kali pasien yang ia tangani disebabkan kurangnya perhatian keluarga dan dukungan dari orang sekitarnya. Ketika pasien tersebut sudah stabil, tidak jarang mereka kembali lagi karena keluarga tidak sanggup mendampingi pasien tersebut.

“Bagi pasien yang datang selain obat-obatan yang diperlukan, yang terpenting dalam proses pengobatan dan penyembuhan ialah dukungan dari keluarga dan juga social support dari orang-orang di lingkungan terdekatnya. Khusus untuk kasus Skizofrenia, harapan saya ada optimalisasi Program Rujuk Balik (PRB) oleh BPJS Kesehatan dan juga mitra BPJS Kesehatan yang akan sangat membantu mengoptimalkan penyelenggaraan Program JKN-KIS bagi pasien Skizofrenia,” jelas Eri Achmad.

BACA JUGA:  Lebih Dekat dengan Masyarakat, Pimpinan BPJS Kesehatan Serap Aspirasi Program JKN-KIS

Eri Achmad memberikan harapannya bagi BPJS Kesehatan dan seluruh pihak agar Program JKN-KIS dapat berjalan secara berkesinambungan. Menurutnya, dengan sinergi dan pengawasan yang baik akan mampu mengoptimalkan penyelenggaraan Program JKN-KIS.

“BPJS Kesehatan telah memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Apabila masih ada hal yang perlu disempurnakan dalam penyelenggaraan program JKN-KIS, maka hal itu harus dilakukan guna meningkatkan pelayanan kesehatan bagi Peserta JKN-KIS. Jika ada permasalahan atau hambatan, anggap itu sebagai sebuah tantangan dan pembelajaran. Hal ini tidak bisa dilakukan sendiri, perlu dukungan dari berbagai pihak,” tutupnya. /haris

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *