Citrust.id – Harga tomat yang murah membuat petani di Kabupaten Majalengka rugi puluhan juta. Mereka pun membagikan tomat gratis.
“Silakan, siapa saja yang mau. Saya beri 2 kilogram perorang,” kata Rahmawan (35), petani tomat di Desa Sangiang, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka, Kamis (28/1).
Rahmawan mengatakan, harga tomat kini hanya Rp2 ribu perkilogram. Anjlok tajam dari sebelumnya Rp4 ribu perkilogram. Kerugiannya bisa mencapai puluhan juta.
“Harga sekarang hanya bisa mengganti upah panen. Modal bibit dan biaya pestisida serta perawatan tidak terganti,” ujarnya.
Hal senada dikatakan petani lainnya, Ade Jiji. Ia mengungkapkan, harga tomat Rp2 ribu perkilogram di pasar itu belum mencakup biaya panen, biaya peti, biaya kirim, dan lain-lain.
Setelah dipanen, tomat lalu dijual ke pasar, diangkut menggunakan mobil bak atau pick up. Petani juga harus membeli peti kayu yang harganya Rp10 ribu per-peti.
“Beli petinya saja Rp10 ribu satu peti. Muat 40 kg tomat. Belum upah pemetik. Jadi, lebih baik tidak dibagikan dari pada tambah rugi,” ungkapnya.
Ia menduga, penurunan harga tomat akibat ada panen raya tomat secara bersamaan di sentra-sentra produksi tomat, baik di wilayah Kabupaten Majalengka sendiri maupun di luar Kabupaten Majalengka.
“Petani kesulitan menjual tomat dengan harga wajar karena barangnya melimpah di mana-mana,” jelasnya. (Abduh)
Komentar