Citrust.id – KPU Kabupaten Majalengka mengadakan sosialisasi hasil riset kepemiluan dan demokrasi kepemimpinan kepala daerah dan daya tarik demokrasi elektoral. Kegiatan bertema “Gaya Kepemimpinan Bupati dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilihan Serentak Tahun 2024” itu digelar secara luring dan daring.
Kadiv SDM dan Litbang KPU Provinsi Jawa Barat, Undang Suryatna, menyampaikan, riset itu jadi acuan dalam pemilu yang akan datang bagi KPU sebagai penyelenggara maupun pasangan calon dalam Pilkada 2024.
Sedangkan Sekretaris Daerah Kabupaten Majalengka, Eman Suherman, menyampaikan apresiasi kepada KPU yang telah melaksanakan riset. Menurutnya, banyak inovasi dari KPU Majalengka saat ini.
Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Majalengka, Agus Syuhada, mengatakan, menurut hasil survei, popularitas kepemimpinan Bupati Majalengka sangat berpengaruh sekaligus menjadi daya tarik dalam pilkada nanti.
“KPU paling tidak mempunyai tolak ukur partisipasi di ajang kepemiluan. KPU berhasil jika angka pemilih tinggi. Kami harap, dalam pemilukada ke depan, angka pemilih meningkat dibanding tahun sebelumnya. Angka partisipasi di pileg dan pilpres 2018 mencapai 80,47 persen. Angka tersebut sudah masuk target,” tuturnya.
Agus mengatakan, pihaknya tidak boleh berbangga hati dengan capaian angka partisipasi pemilih 80,47 persen. Akan tetapi, capaian itu harus ditingkatkan sehingga dapat dikategorikan keberhasilan KPU.
“Tantangan bagi KPU dan Bawaslu adalah suksesnya pemilukada yang akan datang juga pileg dan pilpres,” tukasnya.
Wakil Bupati Majalengka, Tarsono D. Mardiana, mengatakan, salah satu tolak ukur kualitas kepemiluan adalah angka partisipasi masyarakat. Menurutnya, KPU Kabupaten Majalengka sudah jauh melompat. Hanya saja, angka partisipasi yang ingin dicapai adalah betul-betul berkualitas.
“Survei popularitas dan gaya kepemimpinan bupati yang dilakukan oleh KPU melalui tim independen tidak hanya bermanfaat bagi KPU, tetapi juga sangat penting bagi kami, untuk mengetahui sejauh mana respons masyarakat atas kepemimpinan kami. Diharapan hal itu dapat dijadikan tolak ukur partisipasi pemilukada 2024,” jelasnya.
Kadiv SDM dan Litbang KPU Jawa Barat, Undang Suryatna, mengatakan, hasil survei kepemimpinan sangat penting dilakukan. Survei itu untuk mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan masyarakat dengan kepemimpinan pemimpin yang dipilih langsung masyarakat melalui pesta demokrasi.
“Gaya kepempimpinan sangat penting dalam dunia politik. Pemimpin yang nasionalis sangat dibutuhkan masyarakat dalam mewujudkan visi misi. Pemimpin yang ditunggu masyarakat adalah pemimpin yang mampu menyentuh langsung masyarakat,” tuturnya.
Dikatakan dia, untuk pemilu 2024 KPU sudah menyederhanakan surat suara, sehingga tidak membingungkan masyarakat yang akan memberikan hak suaranya.
“Keberhasilan pilkada 2024 akan dijadikan cermin pada pemilu mendatang. Oleh karenanya, KPU punya PR yang sangat berat demi suksesnya pemilukada 2024, pileg, serta pilpres,” tandasnya. (Abduh)