Cirebontrust.com – Pasca pernyataan Walikota Cirebon yang mengatakan akan menghentikan operasional transportasi online maupun usai terjadinya kekerasan terhadap driver oleh oknum sopir angkot, para driver transportasi online yang tergabung dalam Koperasi Himpunan Transportasi Online Bersama (KHTOB) menyatakan tidak akan menghentikan operasionalnya.
Ketua KHTOB Korwil Cirebon, Ivan, mengatakan selain transportasi online sebagai sarana bagi para driver untuk mencari nafkah, pihaknya akan tetap beroperasi karena berpegang pada Permenhub Nomor 26 Tahun 2017. Sesuai Permenhub 26 Tahun 2017, driver boleh beroperasi asalkan sudah mempunyai badan hukum.
“Hal itu kami respons dengan mendirikan KHTOB yang sudah mempunyai izin resmi berupa akta notaris,” katanya.
Dijelaskan Ivan, KHTOB sudah memiliki legalitas secara hukum. KHTOB menaungi para driver transportasi online, seperti dari Uber, Grab, Gocar, dan Gojek. Ia berharap agar tidak ada lagi sweeping maupun tindak kekerasan terhadap driver transportasi online.
“Jika itu terjadi, maka kami akan menindaklanjutnya melalui jalur hukum,” tegasnya.
Ivan juga berharap Pemerintah Kota Cirebon melalui Dinas Perhubungan, Walikota Cirebon, DPRD Kota Cirebon dan instansi-instansi terkait untuk membantu menindaklanjuti ke Dinas Perhubungan Jawa Barat agar segera mengesahkan regulasi teknis transportasi online.
“Kami siap mematuhi regulasi yang nanti dikeluarkan Dishub Jabar,” ujarnya.
Sementara, saat diwawancara media usai kunjungannya ke Lapas Kelas I Kesambi, Kamis (17/08), Walikota Cirebon Nasrudin Azis mengatakan, penghentian operasional bagi transportasi online adalah solusi hingga seluruh perizinan telah ada. Dirinya telah memerintahkan Dishub Kota Cirebon untuk berkoordinasi dengan Dishub Jabar dan Kominfo terkait regulasi transportasi online.
“Terkait adanya sweeping maupun tindak kekerasan, saya berharap semua pihak bisa menahan diri,” tegasnya. (Haris)
