Cirebontrust.com – Forum Silaturahmi Jasa Konstruksi (Forsijakon) Kabupaten Cirebon menyatakan dukungannya kepada Bupati H Sunjaya Purwadisastra untuk maju dalam pemilihan bupati 2018 mendatang.
Forum yang memiliki 17 lembaga jasa konstruksi ini menilai kepemimpinan Sunjaya sangat baik dan sudah terlihat dampak positifnya, di antaranya pembangunan yang merata.
Jika dulu pembangunan banyak dipusatkan di tengah atau barat Kabupaten Cirebon, maka kini pembangunan juga banyak dilakukan di wilayah timur Cirebon. Apalagi direncanakan akan ada zona industri yang akan dibangun di wilayah timur Cirebon tersebut.
Dukungan Forsijakon ini menyeruak saat koordinator forum, Dadang Juanda, membacakan pengukuhan pengurus forum di pendopo bupati, Senin (20/03).
“Bersama pengukuhan pengurus ini, kami turut sertakan dukungan dari Forsijakon kepada Pak Sunjaya untuk maju di Pilbup 2018,” terang Dadang.
Menurutnya, pihaknya meyakini jika masyarakat Kabupaten Cirebon puas dengan kepemimpinan Sunjaya, sehingga diperlukan kepemimpinan untuk periode yang ke dua. Dadang menambahkan, bentuk dukungan akan diberikan berupa galangan suara dari anggota kepada Sunjaya, jika Sunjaya mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP.
Menanggapi dukungan dari Forsijakon, Sunjaya menyatakan ucapan terima kasih. Menurutnya, dukungan dari berbagai pihak untuk maju di Pilbup 2018 merupakan bentuk semangat agar dirinya bisa menyelesaikan masa kepemimpinan secara baik, kemudian berupaya untuk maju kembali di periode ke dua.
“Banyak elemen masyarakat yang sudah menyatakan dukungan untuk saya maju lagi. Mungkin kepemimpinan saya di mata mereka cukup bagus sehingga ada bentuk dukungan datang kepada saya,” kata Sunjaya.
Menurutnya, tiga tahun masa kepemimpinnya, dirinya sudah berupaya untuk memaksimalkan pembangunan di Kabupaten Cirebon. Terbukti, APBD Kabupaten Cirebon setiap tahunnya mengalami peningkatan. Peningkatan APBD tersebut akan selaras pula dengan tingkat pembangunan.
“Saat saya baru menjadi bupati, APBD kita baru Rp 2,5 triliun, kemudian saat ini sudah di angka Rp 3,8 triliun,” imbuhnya. (Iskandar)