Cak Imin

Catatan DADANG KUSNANDAR*

BALIGO Muhaimin Iskandar sudah tersebar sejak akhir 2017 lalu. Dengan mantap dan yakin ia menyatakan siap menjadi calon wakil presiden RI 2019-2024. Bahkan sering secara eksplisit Cak Imin mengatakan dirinya cocok menjadi wakil presiden Jokowi pada periode tersebut.

Keberanian Cak Imin tentu bukan tanpa dasar dan tanpa alasan sama sekali. Fakta bahwa ia selalu berada di tataran elit politik sejak tahun 1999 lalu menjadi salah satu parameter keberaniannya. Selain di parlemen dan ketua umum partai politik, Cak Imin pernah menjadi menteri.

Pertanyaannya adalah seberapa besar peluang Cak Imin dilirik Jokowi untuk mendampinginya? Hal ini masih abstrak mengingat banyaknya tokoh politik lain yang juga digadang-gadang berminat mendampingi Jokowi pada pilpres 2019 mendatang.

Akan tetapi kesungguhan Cak Imin mewujudkan niatnya layak diacungi jempol. Pengusungnya belum lama ini telah membuat posko Join, Jokowi-Imin. Termasuk juga membuat gerakan C1NTA (Cak Imin untuk Indonesia). Wajar jika fakta ini mengundang komentar berbagai pihak, termasuk dari DPP PDIP.

Ada yang berkata keinginan Cak Imin merupakan terobosan baru dalam perpolitikan Indonesia, mengingat para elit politik lain tidak setegas dan tidak seberani Cak Imin menyatakan keinginan politiknya. Ada yang berkata Cak Imin terlalu pagi mengemukakan keinginannya malah bisa jadi bumerang ketika Jokowi tidak menggandengnya. Ada pula yang mengatakan pendamping Jokowi ditentukan oleh Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP.

Kabarnya pula Cak Imin akan belok arah mendaftar sebagai cawapres Prabowo untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk. Ironinya ada berbagai komentar yang mempertanyakan prestasi Cak Imin sejak ia muncul ke kancah politik.

Seingat saya ada sebuah keterangan yang menyatakan jangan pilih orang yang ambisius. Jangan pilih orang yang menghendaki jabatan tertentu. Berlakukah keterangan itu bagi Cak Imin? Wallahu ‘alam bish shawab.

BACA JUGA:  Tidak Cuma Kebakaran, Damkar Juga Tangani Satwa Berbahaya

Di tengah era keterbukaan saat ini sesungguhnya keberanian dan keterusterangan Cak Imin merupakan nilai tambah bagi demokrasi Indonesia. Ia seperti hendak mengatakan kepada publik, “Jangan takut menyatakan cita-cita politik”. Soal terpilih atau tidak semuanya kembali kepada kemampuan tim Cak Imin melakukan lobi-lobi politik.

Terakhir pernah muncul sebuah rumor. Suatu saat ada seorang turis asing bertanya kepada guidenya. Ia heran melihat banyak sekali baligo Muhaimin Iskandar. Dalam perjalanan di pantura Jawa Tengah, sang turis bertanya, “Who is Muhaimin?”. Spontan guidenya menjawab, “Muhaimin is kandar”. []

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *