Benarkah Karyawan Lelah Tidak Bisa Lepas dari Email?

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Rasanya hampir tidak mungkin apabila para karyawan telah menghabiskan lima hari kerja, kemudian selama akhir pekan benar-benar lepas dari teknologi. Gaya hidup tersebut menurut penelitian membuat lelah para karyawan.

Gaya hidup yang serba terkoneksi berkat perangkat ponsel pintar hingga tablet telah membasuh kebanyakan orang, khususnya di dunia kerja.
Tiga peneliti dari sejumlah universitas di Amerika Serikat melakukan riset mengenai keadaan di mana para karyawan yang tidak bisa lepas dari email, yakni medium yang kerap digunakan untuk selalu terhubung dengan hal-hal terkait pekerjaan.

Riset tersebut digawangi oleh Liuba Belkin dari Lehigh University, William Becker dari Virginia Tech, dan Samantha Conroy dari Colorado State University.

Bertajuk “Exhausted But Unable to Disconnect”, riset itu menunjukan bahwa kebanyakan karyawan merasa semakin lelah oleh harapan bahwa mereka akan selalu bersedia bekerja kapan pun, tanpa mengetahui permintaan tugas seperti apa yang akan dijalankan.

Pada dasarnya perusahaan tidak bermaksud untuk memberi beban karyawan seperti itu. Bahkan perusahaan tidak mengeluarkan kebijakan formal bahwa karyawan harus bekerja dan mengecek email di luar jam kerja. Namun seiring berkembangnya zaman, ternyata kebijakan dan kultur cenderung berdiri sebagai dua hal yang berbeda.

Kemudian tim peneliti memberi solusi yang ditujukan kepada para bos di perusahaan, sebaiknya dibicarakan dahulu kepada para stafnya mengenai email di luar jam kerja agar tidak perlu dibalas dengan cepat.

Selain itu, paling tidak dari kedua belah pihak membuat semacam persetujuan mengenai waktu tertentu yang diperbolehkan mengirim email, serta jam ‘terlarang’ misalnya saat jam makan malam, atau di atas pukul 22.00 malam. (Net/CT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *