Begini Sosok ‘Sang Raja Terakhir’ yang Gegerkan Masyarakat Cirebon

CIREBON (CT) – Setelah sempat membuat heboh media massa dengan ajarannya yang bisa dibilang nyeleneh. Sang Raja Terakhir, yang menjadi tokoh dalam aliran yang diduga sesat akhirnya menampakan diri.

Sang Raja Terakhir menyatakan di depan umum bahwa dirinya adalah Sri Baginda Raja Muhammad Abdullah Hasanudin. Jabatannya adalah Kepala Adat Besar Purwaka Caruban Nagari Kerajaan Cirebon.

Sambil membawa Maklumat Kepala Adat Besar Republik Indonesia dengan kepala surat Lembaga Adat Besar Republik Indonesia (LAB-RI), dirinya mengaku diamanatkan Maharaja Kutai Mulawarman untuk menyejahterakan masyarakat Indonesia.

Dalam maklumat itu, Hasanudin tercatat sebagai warga Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Maklumat tersebut menyatakan dirinya mendapat amanat dari Maharaja Srinala Praditha Alpiansyahrechza F W yakni Maharaja Kutai Mulawarman dengan jabatan Kepala Adat Besar Republik Indonesia.

“Saya ditunjuk untuk menyejahterakan masyarakat Indonesia,” terang Hasanudin di kediamannya yang terletak di Gang Sigaran, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Kota Cirebon mulai gelisah dengan perkembangan suatu aliran yang tokohnya mengaku sebagai Sang Raja Terakhir. Untuk bisa mengikuti aliran ini, para warga tak perlu mengucapkan syahadat, namun cukup mengumpulkan fotocopy KTP dan KK dan berjanji akan terus mengikuti ajaran yang disampaikan Sang Raja Terakhir.

Aliran ini menjanjikan suatu pekerjaan dan mata pencaharian yang akan menyelamatkan warga di hari akhir. Sang Raja Terakhir ini pun mengaku memiliki harta senilai Rp 700 triliun yang bisa mempekerjakan seluruh warga Cirebon bahkan Indonesia. (Wilda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *