Ilustrasi
CIREBON (CT) – Seperti yang banyak dibicarakan dan diberitakan, kemacetan panjang yang terjadi di Gerbang Tol Brebes Timur atau ramai disebut “Brexit” pada masa mudik Lebaran 2016 menyisakan evaluasi bagi pemerintah.
Dari kejadian tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) mengambil pelajaran dan melakukan perbaikan agar tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna, Brexit terjadi karena jalan keluar setelah Tol Brebes Timur terlalu sempit untuk volume kendaraan yang membeludak saat lebaran.
Dengan demikian, manuver kendaraan juga terbatas. Selain itu, dari sisi operasional, tempat istirahat (TI) atau rest area juga menjadi penyebab kemacetan di dalam tol.
Di sepanjang Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), TI yang tersedia tidak semuanya besar. Pada TI yang kecil, fasilitas stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tidak ada.
Saat kondisi mudik dengan volume kendaraan yang besar dan terjadi antrean, TI ini menjadi kurang memadai. Baginya, pengalaman mudik lalu juga memperlihatkan adanya kemacetan di Km 66 tol Jakarta-Cikampek (Japek). Pasalnya, titik ini menjadi pertemuan pengendara dari Bandung dan Cikopo. (Net/CT)