CIREBON (CT) – Pemberitaan seputar meme “Cirebon Kota Tilang” yang menyebar melalui jejaring sosial, tak sepenuhnya mendapat apresiasi ‘like’ dari para netizen. Sebagian warga Cirebon justru merasa gerah dengan meme tersebut, karena dinilai telah membuat ‘image’ buruk tentang Cirebon. Padahal kenyataannya, Cirebon jauh seperti apa yang diilustrasikan lewat meme tersebut.
Merasa nama kota kelahirannya dianalogikan sebagai kota yang buruk, salah seorang warga Cirebon berencana mendatangi Mapolres Cirebon Kota untuk mengkonfirmasi kebenaran isi meme yang sudah terlanjur menyebar luas di media sosial tersebut. Baron Prakoso, warga Permata Harkamukti Kota Cirebon, mengaku tak sepenuhnya terima dengan meme “Cirebon Kota Tilang”.
“Ini terlalu berlebihan. Iya betul kerja aparat kepolisian pasti tidak sempurna. Saya bukan membela institusi polisinya, tapi ini sudah bawa-bawa identitas Cirebon. Cirebon itu Kota Wali, punya sejarah panjang yang harus dijaga dan dihormati. Jangan sembarangan menganalogikan Cirebon sebagai kota yang identik buruk,” kata Baron.
Dampak meme itu, Baron mengaku tidak sedikit rekan-rekannya dari luar Cirebon mempertanyakannya. Bahkan berkomentar dengan nada ‘nyinyir’. Meme itu menurut Baron seperti dibuat sengaja untuk memperburuk citra kota Cirebon dan institusi kepolisian. Karenanya mantan aktivis dan praktisi hukum ini berencana mendatangi Mapolres untuk konfirmasi kebenaran meme tersebut.
“Ini juga sebenarnya otokritik buat aparat kepolisian. Kapolres harus membuktikan benar atau tidak anak buahnya melakukan praktik tilang yang di luar prosedur. Kalau betul, tindak tegas oknumnya. Tapi kalau tidak ya hasilnya sampaikan juga dong kepada publik,” tegas Baron.
Selain akan konfirmasi, Baron juga berencana melaporkan pembuat dan penyebar meme “Cirebon Kota Tilang” ke Mapolres Cirebon Kota. “Di tengah beragam isu politik yang lagi hit di Cirebon, Saya yakin ini ada desain yang bertujuan membuat keruh dan sengaja mengganggu kondusivitas Kota Cirebon. Karenanya harus diusut, ” pungkasnya. (CT)