Citrust.id – Lembaga survei Indodata merilis hasil survei tentang perilaku pemilih pilkada Kota Cirebon 2024, Sabtu (23/11/2024). Survei itu menggambarkan persepsi pemilih Kota Cirebon terhadap kinerja pemerintah daerah, isu politik lokal, dan calon kepala daerah potensial.
Terkait persoalan paling pokok yang tengah dihadapi masyarakat saat ini, dalam survei tersebut, sebanyak 66,17 persen responden memilih harga kebutuhan pokok yang mahal.
Sedangkan 3,67 persen memilih susah mencari lapangan kerja, dan 30,17 persen responden memilih tidak tahu/tidak jawab.
Terkait kinerja pemerintahan periode sekarang, 16,33 persen responden memilih pemerintah periode sekarang belum bekerja dengan baik.
Sedangkan menurut 57,17 persen responden, kinerja pemerintah periode sekarang cukup baik dan 26,50 persen memilih tidak tahu/tidak jawab.
Terkait perubahan terhadap pemerintahan Kota Cirebon yang akan datang, 22 persen responden menginginkan adanya perubahan dan 78 persen tidak tahu/tidak jawab.
Terkait perubahan terhadap pemerintahan Kota Cirebon yang akan datang, sebanyak 47,67 persen responden menginginkan adanya perubahan pengembangan ekonomi perkotaan.
Sedangkan 18,17 persen responden menginginkan perubahan program dan orientasi pembangunan, dan 34,16 persen tidak tahu/tidak jawab.
Jika pemilu dilaksanakan saat ini, sebanyak 42,67 responden memilih Partai Gerindra, 31,50 persen memilih PDI Perjuangan, 14,50 persen memilih Partai Golkar, dan 11,33 persen tidak tahu/tidak jawab.
Jika pilkada Kota Cirebon dilaksanakan hari ini, sebanyak 36,20 persen responden memilih pasangan Dani Mardani-Fitria Pamungkaswati. Sedangkan 35,10 responden memilih pasangan Eti Herawati-Suhendrik, 20,70 persen responden memilih Effendi Edo-Siti Farida, dan 8 persen tidak tahu/tidak jawab.
Terkait pemantapan pemilihan, sebanyak 39,30 persen responden merasa masih mungkin berubah, 54,43 persen responden sudah mantap, dan 6,17 persen tidak tahu/tidak jawab.
Alasan memilih pasangan kandidat, sebanyak 53,67 persen responden ingin melanjutkan pembangunan Kota Cirebon, 38,33 persen menginginkan perubahan, 2,17 persen responden ingin mengembangkan daerah modern dan berbudaya, serta 5,83 tidak jawab/tidak tahu.
Direktur Survei Indodata, Danis Tri Saputra Wibono, mengatakan, survei tersebut dilaksanakan pada 1-20 November 2024, melibatkan 600 responden yang tersebar di lima kecamatan Kota Cirebon.
“Margin errornya 4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen,” ujar Danis.
Survei menggunakan metode multistage random sampling, dengan proporsi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan, yang diambil dari DPT. Pengumpukan data dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuisioner.
Danis Tri Saputra Wibono melanjutkan, survei dilatarbelakangi oleh sistem pemilihan umum secara langsung di daerah memberikan kebebasan sepenuhnya bagi masyarakat pemilih, untuk untuk menentukan calon pemimpinnya melalui proses pilkada.
“Hasil survei ini dapat menjadi masukan amat penting untuk melihat secara riil, kekuatan dan kelemahan partai serta pasangan kandidat, sekaligus menentukan metode yang efektif menghadapi masa kampanye,” ujarnya.
Calon pemimpin yang dipilih masyarakat menjadi sangat bergantung pada perilaku pemilih pilkada 2024. Hal itu dapat diukur dengan metode ilmiah yang akurat melalui survei perilaku pemilih
“Hasil survei juga membimbing partai dan tim pemenangan tentang apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan peluang keterpilihan,” kata Danis. (Haris)