Telkomsel Dukung Kemenkes Uji Coba Robotic Telesurgery Pertama di Indonesia

  • Bagikan
Telkomsel Dukung Kemenkes Uji Coba Robotic Telesurgery Pertama di Indonesia
Telkomsel dukung Kemenkes RI uji coba Robotic Telesurgery pertama di Indonesia. (Foto: Ist.)

Citrust.id – Telkomsel dukung pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk uji coba dan demonstrasi 5G Robotic Telesurgery pertama di Indonesia.

Kegiatan itu berlangsung bertepatan dengan kunjungan kerja Presiden Republik Islam Iran ke Indonesia pada 22-24 Mei 2023. Kunker itu salah satunya mengagendakan penguatan sinergi Indonesia dan Iran di sektor kesehatan.

Robotic Telesurgery merupakan salah satu use case inovatif pemanfaatan teknologi jaringan 5G, dengan dukungan solusi jaringan dan layanan Telkomsel. Inovasi itu memungkinkan dokter bedah untuk melakukan tindakan operasi terhadap pasien secara jarak jauh dan real-time.

Uji coba dan demonstrasi use case 5G Robotic Telesurgery oleh Kemenkes di hadapan Presiden RI dan Presiden Republik Islam Iran tersebut, merupakan hasil kolaborasi bersama.

Kolaborasi itu antara Telkomsel, melalui Telkomsel Enterprise, dengan rumah sakit pilot project untuk telesurgery RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Persiapannya telah berlangsung sejak Februari 2023.

Dalam skenario penerapan teknologi Robotic Telesurgery secara real-time, butuh kapasitas bandwidth besar dan latensi rendah pada fungsi data controlling, intra-abdominal real image transfer, dan video communication.

Dalam uji coba dan demonstrasi yang dilakukan, pihak dokter berada di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Sedangkan pasien berada di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

Di kedua lokasi rumah sakit pilot project tersebut, Telkomsel menghadirkan infrastruktur jaringan 5G yang andal dan teruji. Di samping itu, berlatensi rendah sekaligus infrastruktur jaringan optik khusus dengan sambungan point-to-point dan kapabilitas multicast.

Hal itu guna mengakomodasi Robotic Telesurgery yang memiliki tingkat presisi visual yang tinggi, aksesibilitas instrumen jarak jauh yang ergonomis, dan pengurangan risiko komplikasi.

Wakil Menteri Kesehatan. Prof. Dante Saksono Harbuwono menjelaskan, teknologi telerobotic surgery tidak hanya menguntungkan untuk mengisi kekurangan dokter spesialis bedah. Teknologi itu juga menghilangkan hambatan geografis dan hambatan jarak. Dengan begitu, dapat membantu para dokter bedah dan pasien di daerah terpencil agar dapat memiliki akses ke prosedur bedah terbaru.

BACA JUGA:  Sedang Asyik Bakar Jagung, Pemilik Toko Sepatu Didatangi Empat Damkar

“Teknologi ini juga menghasilkan layanan bedah yang berkualitas tinggi, memperkecil komplikasi pasca pembedahan, menurunkan beban keuangan, dan perjalanan jarak jauh yang seringkali berisiko. Dengan akurasi dan manuver bedah yang lebih baik, teknologi ini akan meningkatkan layanan dokter spesialis menjadi lebih efektif dan efisien,” ujarnya.

Direktur Perencanaan dan Transformasi Telkomsel, Wong Soon Nam mengatakan, melanjutkan komitmen dalam membangun ekosistem jaringan broadband terdepan 5G, Telkomsel mengambil peran terdepan.

Peran itu untuk mengimplementasikan misi perusahaan dalam menghadirkan layanan dan solusi digital mobile yang melebihi ekspektasi para pengguna. Di samping itu, mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa.

“Kali ini, Telkomsel dukung agenda Kemenkes RI dengan melakukan uji coba dan demonstrasi pemanfaatan use case 5G Robotic Telesurgery pertama di Indonesia bersama RSUP Dr. Hasan Sadikin dan RSUP Dr. Sardjito. Ke depan, kami berharap Telkomsel dapat terus melanjutkan sinergi, kolaborasi, dan integrasi bersama seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya.

Kepala Bagian Pendidikan dan Penelitian RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dr. Darmawan menambahkan, pihaknya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Seluruh apresiasi kepada Telkomsel, yang lelah memberikan dukungan serta fasilitas.

Robotic Telesurgery System atau robot bedah jarak jauh, baru ada di dua kota, yaitu di Bandung dan Yogyakarta. Itu merupakan kerja sama Indonesia dengan Iran. Saat ini, dua proyek robot di dua kota tersebut bisa terkoneksi dengan baik, tanpa halangan dengan koneksi 5G.

“Kami berharap, ke depan kerja sama yang baik ini akan terus berlangsung dengan sebaik-baiknya. Makin lama akan bisa merambah ke pedalaman. Dengan demikian, Indonesia bisa melayani masyarakat yang jauh dari fasilitas kesehatan dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya. (Haris)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *