Citrust.id – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Majalengka pastikan hak pilih buruh pabrik terlindungi. Untuk itu, mereka mendatangi sejumlah pabrik di Kecamatan Sumberjaya.
Kecamatan Sumberjaya menjadi salah satu kawasan yang terdapat beberapa perusahaan yang memiliki karyawan sangat banyak. Para karyawan itu berasal dari berbagai daerah.
Salah satunya PT Kaldu Sari Nabati Indonesia di Jalan Raya Cirebon-Bandung, Desa Banjaran, Kecamatan Sumberjaya.
Ketua Bawaslu Kabupaten Majalengka, Agus Asri Sabana, menjelaskan, mendatangi sejumlah pabrik merupakan rangkaian kegiatan patroli kawal hak pilih bagi masyarakat.
“Ini rangkaian kegiatan patroli, pengawasan kawal hak pilih. Kami dorong PPK di Kecamatan Sumberjaya untuk mendata karyawan PT Nabati yang kini jumlahnya 12 ribu. Enam ribu di antaranya merupakan luar Majalengka, bahkan luar Provinsi Jawa Barat,” ujarnya, Senin (6/3/2023).
Agus menyebutkan, banyaknya jumlah hak pilih di kawasan industri membuat petugas PPK harus segera memfasilitasi dengan mencatat domisili sementara seluruh karyawan. Fasilitas administrasi yang baik akan membuat para karyawan bisa menyalurkan hak politiknya pada tahun 2024.
“Kondisi seperti ini harus dijawab melalui fasilitasi administrasi yang baik, sehingga hak politik mereka bisa tersalurkan,” ucapnya.
Agus bersyukur, pihak perusahaan bisa menerima maksud dan tujuan kedatangan Bawaslu. Bahkan, pihak perusahaan juga meminta agar bisa memfasilitasi hak pilih karyawannya tersebut.
“Kami mendapat gambaran, PT Nabati memberikan respons yang positif turut memastikan seluruh karyawannya bisa difasilitasi hak pilih,” jelas dia.
HCGA Manager PT Kaldu Sari Nabati Majalengka, Deni Yulianto berharap, kehadiran Bawaslu dapat pastikan hak pilih karyawannya terlindungi. Seluruh pekerjanya pun mendapatkan hak pilih tanpa gangguan domisili. Banyak karyawannya yang memang berasal dari luar Majalengka, bahkan ada yang dari luar Jawa Barat.
“Kegiatan Bawaslu hari ini kami mengapresiasi. Paling tidak untuk tahun 2024, kita semua warga, terutama para pekerja, mendapatkan hak pilihnya. Dengan demikian, tidak ada hak pilih yang terbuang atau tidak tersalurkan,” pungkas Deni. (Abduh)
