Siswa SMKN 1 Sumedang Produksi Lampu LED Hemat Energi

Citrust.id – SMKN 1 Sumedang mampu memproduksi lampu LED hemat energi. Lampu tersebut diproduksi para pelajar SMKN 1 Sumedang yang tergabung dalam program Sekolah Pencetak Wiruasaha (SPW). Produk yang diberi label Nesas LED Lamp tersebut berhasil masuk ke pasar Kalimantan.

Salah satu siswa yang tergabung dalam program tersebut, Adang Maulana (17), mengaku, lampu merupakan kebutuhan masyarakat yang pasti digunakan setiap harinya. Meski telah muncul berbagai merk lampu ternama, tetapi tak menyusutkan semangatnya untuk memproduksi lampu LED bersama lima temannya.

“Kami merakit lampu LED, mulai dari menyiapkan produk, merakit, penyolderan, perekatan dan pemberian label,” ujar Adang dalam keterangan tertulis kepada citrust.id, Selasa (29/12).

Adang menuturkan, ia bersama teman-temannya membutuhkan waktu sekitar tujuh menit untuk dapat mengproduksi satu buah lampu LED. Bahkan, lampu buatan mereka telah tembuh pasar di Kalimantan pada awal produksi tiga bulan pertama pada masa pandemi Covid-19.

“Kami bekerja dengan satu tim berisi lima orang. Bagiannya pertama dibagi
dengan lima tugas ketua, bendahara, pemasaran dan produksi. Jadi karena
kami terbatas orang, ketua maupun bendahara ikut membuat produk ini,” bebernya.

Lampu yang diproduksi pun berbagai varian daya. Mulai dari 5 hingga 15 watt. Harganya variatif tergantung kebutuhan konsumen yang memesan.

“Pemasaran kami menggunakan online atau menawarkan kepada teman
paling jauh ke Kalimantan. Awal pemasaran sampai 50 buah karena kami menggunakan daya 5 sampai 15 watt dan dengan kualitas yang bagus dan juga tidak boros. Harga yang 5 watt Rp12 ribu, 9 watt Rp15 ribu, 12 watt Rp18 ribu, dan 15 watt Rp20 ribu,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Disdik Jawa Barat, Dedi Supandi, mengaku bangga atas produk yang dihasilkan para pelajar SMKN 1 Sumedang untuk meningkatkan kapasitas serta belajar berwirausaha. Disdik Jabar terus mendorong terobosan atau inovasi yang dihasilkan oleh para pelajar.

“Sebetulnya berawal dari upaya kami pada tahun ajaran ke depan untuk mengembangkan SMA/SMK dengan pola BLUD, seperti SMK
Sumedang. Modal sekitar Rp10 juta dari kepala sekolah kepada siswa. Tentunya ini bagian dari yang
terus kami dorong. Salah satu program atau kurikulum yang ada yaitu SMK mencipta,” kata Dedi.

SMKN 1 Sumedang akan didorong untuk berkolaborasi dengan desa-desa di Jabar yang belum memiliki akses atau layanan penerangan. Terdapat sekitar 16 ribu rumah di pedesaan yang belum dilengkapi penerangan.

“Nah, dengan mereka mencipta sebuah lampu LED ini merupakan bukti, ciptaan mereka layak dan laku di pasaran. Ini tentu kami dorong ke depannya agar siswa SMK bisa berkolaborasi dengan 5.320 desa yang masih redupbbelum ada listrik,” harapnya. (Abduh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *