Rasakan Kemudahan Cuci Darah, Nuril Anwar Syukuri Kehadiran JKN-KIS

Citrust.id – Delapan tahun lebih sudah Nuril Anwar (60 tahun) mendatangi Rumah Sakit setiap minggunya. Setiap hari Senin dan Kamis, secara rutin ia mendatangi Rumah Sakit Ciremai di Kota Cirebon untuk melakukan cuci darah. Meskipun merasakan letih, Nuril Anwar tidak pernah membayangkan untuk melewatkan lebih dari satu Minggu tanpa melakukan cuci darah atau hemodialisis.

Nuril Anwar merupakan peserta JKN-KIS. Ia terdaftar sebagai Peserta JKN-KIS segmentasi Peserta Pekerja Penerima Upah (PPU). Ia dan keluarganya telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS sejak pembentukan Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK), sebelum bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan.

“Sedih pas tahu Bapak sakit gagal ginjal. Apalagi yang Bapak tahu biaya yang harus dikeluarkan untuk satu kali cuci darah itu enggak sedikit” ungkap Nuril Anwar, Kamis (23/1).

Cuci darah merupakan prosedur khusus bagi para pasien gagal ginjal. Cuci darah merupakan kegiatan rutin yang wajib dilakukan bagi pasien gagal ginjal dikarenakan ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring cairan dan sisa-sisa makanan. Setiap kali melakukan cuci darah, diperlukan biaya yang tidak sedikit.

Untuk satu kali cuci darah, pasien gagal ginjal dapat mengeluarkan hingga jutaan rupiah. Biaya tersebut belum termasuk biaya lainnya apabila memerlukan obat-obatan tambahan atau perawatan tambahan lainnya di rumah sakit. Bagi Nuril Anwar, kehadiran Program JKN-KIS jelaslah sangat membantu ia dan pasien cuci darah lainnya.

“Dari segi layanan yang saya dapatkan selama ini sangat bagus. Dokter sama perawatnya juga baik-baik. Apalagi sekarang saya enggak perlu minta surat rujukan karena sudah pakai finger print” jelas Nuril Anwar.

Saat ini prosedur pelayanan cuci darah bagi peserta JKN-KIS sudah semakin mudah. Pasien Cuci darah tidak perlu lagi mengulang membuat surat rujukan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat ia terdaftar.

BACA JUGA:  Layanan Psikologi Pasien Peserta JKN-KIS di RS Ciremai Cirebon Ditanggung BPJS Kesehatan

Kemudahan prosedur ini dilakukan untuk memangkas prosedur administrasi pasien gagal ginjal kronis yang rutin mendapatkan layanan cuci darah di rumah sakit. Kemudahan ini dapat diperoleh setelah Peserta merekam atau terdaftar dengan menggunakan sidik jari (finger print) di rumah sakit tempat dia biasa mendapat pelayanan.

Dengan adanya kemudahan prosedur ini, diharapkan dapat mempermudah pasien JKN-KIS dalam mengakses layanan cuci darah tanpa perlu repot lagi mengurus surat rujukan dari FKTP.

“Lebih nyaman pakai finger print dari pada pakai surat rujukan” ucap Nuril Anwar.

Nuril Anwar menyampaikan harapannya terhadap penyelenggaraan Program JKN-KIS yang telah memasuki tahun ke tujuh. Ia berharap BPJS Kesehatan dapat terus berupaya meningkatkan pelayanan terhadap peserta Program JKN-KIS agar penyelenggaraan Program JKN-KIS menjadi semakin optimal.

Nuril Anwarpun berpesan kepada pasien cuci darah lainnya agar dapat terus semangat menjalani hidup dan menerima dengan ikhlas kondisi yang ada.

“Pasti capek cuci darah setiap Minggu, yang saya ingat kalau capek ya Cuma keluarga. Enggak perlu banyak pikiran, enggak boleh putus asa juga kan udah ada JKN-KIS” tutup Nuril Anwar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *