Remaja Masjid Harus Melek Digital

  • Bagikan

Citrust.id – Remaja masjid harus melek informasi dan melek digital. Jika tertinggal dan tidak paham dengan media internet, mereka akan tertinggal. Siapa yang menguasai media teknologi digital, maka dia akan menguasai dunia.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanu Ulum, saat membuka pelatihan media digital bagi remaja mesjid ramatloka di Aula Kementerian Agama Kabupaten Majalengka, Senin (17/2).

Menurut Uu, saat ini sebagian besar remaja masjid agak gaptek pada teklogi komputer. Padahal, segala macam persoalan saat ini dilakukan melalui media digital, termasuk yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Sekarang remaja masjid untuk mendapatkan bantuan dari Pemprov agak lambat karena semua serba digital. Jadi kalau tidak paham akan tertinggal karena semua dilakukan lewat media digital,” kata Uu.

Kemampuan remaja masjid dalam dunia digital harus memberi manfaat bagi generasi muda. Kalau bisa semua remaja diajak untuk mengkuti kegiatan pelatihan. Siapa tahu kalau yang mengajaknya anak muda dan imbauannya lewat HP bisa masuk kepada pribadi secara langsung masyarakat. Remaja lain pun akan tertarik datang ke mesjid.

Sementara, pembicara pada kegiatan tersebut, Pandu Hyangsewu, Ketua PRIMA DMI Jawa Barat, mengatakan, remaja masjid harus memaknai masjid dalam arti yang lebih luas dibanding hanya sekedar tempat beribadah semata. Lebih dari itu, masjid harus menjadi pusat kegiatan umat.

Pandu menekankan, masjid harus menjadi pusat solusi sosial bagi masyarakat sekitarnya. Dalam hal ini, remaja masjid harus menjadi motor utamanya. Caranya mulai dari hal-hal sederhana, seperti diskusi.

“Remaja masjid bisa mencontoh tradisi masjid Mesir yang membuat 4 pojok diskusi pararel. Masing-masing pojok mendiskusikan mazhab utama dalam Islam secara menyeluruh dan mendalam. Cara lainnya, bisa dengan melalui donor darah dan membersihkan lingkungan RT sekitar masjid, yang penting memiliki dampak sosial bagi masyarakat sekitar,” ungkap Pandu yang juga dosen UPI Bandung.

BACA JUGA:  PHRI Kota Cirebon Minta Perda Miras Nol Persen Diperlunak

Pembicara lain, Enton Supriatna, Wapemred Pikiran Rakyat, menegaskan, sebenarnya perangkat digital itu baik. Hanya saja orang yang menggunakannya yang berbahaya. Ia mengingatkan agar remaja masjid memperhatikan prinsip-prinsip bermedia digital agar aman dalam berselancar di dunia maya.

Dia menyebut lima langkah yang perlu dilakukan, yaitu dengan cara mengakses website dan informasi yang produktif dan bermanfaat. Bersikap kritis dengan seluruh internet di internet. Tidak semua konten di internet memiliki tingkat kebenaran yang mutlak.

Selain itu, tahan diri untuk menyebarkan informasi yang menyesatkan serta pahami beretika di internet. Misalnya saat berkomentar, membuat status, dan merespon isu di internet. Berhati-hati dengan akun media sosial masing-masing. Karena banyak orang yang berusaha meretas media sosial orang lain untuk tujuan jahat.

Kresna Sugio, perwakilan dari kedutaan Amerika mengungkapkan, digelarnya kegiatan pelatihan untuk remaja masjid guna mengedukasi para pelajar di lingkungan para remaja masjid di Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Majalengka. Mereka bisa lebih bertanggung jawab dalam menggunakan handphone atau digital media maupun media sosial.

“Kami tidak ingin apa yang mereka sebarkan, tulis dan posting justru dapat memancing hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya. (Abduh)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *