Citrust.id – Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar, Dave Akbarshah Fikarno Laksono melaksanakan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Pesantren Kempek, Kabupaten Cirebon, Rabu (11/9).
Kegiatan Empat Pilar Kebangsaan itu digelar DPD Partai Golkar Kabupaten Cirebon bekerja sama dengan Pesantren Khas Kempek.
Di hadapan ratusan santri serta pengasuh Pesantren Kempek, Dave mengungkapkan, empat pilar kebangsaan bertujuan menjaga persatuan serta kesatuan bangsa dan negara Indonesia.
“Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah hasil ijtihad dan warisan para ulama, pimpinan partai dan ormas Islam saat itu dalam memperjuangkan kemerdekaan. Untuk itu, sebagai umat Islam kita hendaknya tidak anti terhadap NKRI,” tegasnya.
Dikatakan Dave, dirinya sengaja menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan di pondok pesantren. Menurutnya, pondok pesantren sangat menjunjung tinggi nilai persatuan. Apalagi, kehadiran pondok pesantren di tengah masyarakat merupakan salah satu upaya untuk menyelamatkan Indonesia agar tidak terpecah-belah.
“Umat Islam merupakan penyelamat keutuhan dan kesatuan bangsa Indonesia. Para santri pun sangat menjunjung tinggi NKRI dan akan terus berjuang menjaga keutuhan NKRI,” ucap Dave.
Sementara, Pengasuh Pesantren Kempek, KH Mustafa Aqil Siroj, mengatakan, sosialisasi empat pilar kebangsaan merupakan hal penting di tengah merosotnya nilai-nilai kebangsaan saat ini. Untuk itu, amat penting untuk menguatkan jati diri bangsa.
“Bangsa yang ingin dicapai adalah bangsa yang seperti diamanatkan dalam Pembukaan UUD RI Tahun 1945. Santri pun merupakan generasi bangsa yang memililiki nilai kebangsaan,” jelasnya. /haris
Islam hadir untuk memberi rahmat bagi semesta. Kesatuan umat sangat dijaga di dalam islam. Bahkan islam melarang berbagai upaya pecah belah, dan menyerukan utk senantiasa bersatu dalam tali agama Allah. Perpecahan sejati nya timbul dalam iklim demokrasi kapitalis. Dengan menciptakan perpecahan dan konflik horizontal lah, sistem sekuler kapitalis dapat lebih mudah menjajah dan menguasai suatu wilayah.