Cirebontrust.com – Industri rotan di Kabupaten Cirebon sampai saat ini masih berorientasi ekspor. Untuk pemasaran dalam negeri sendiri terbilang masih minim. Sebab untuk ekspor rotan berada di angka 90 persen, sisanya menyasar pasar domestik.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Cirebon, Denny Agustin mengatakan, Pemerintah Kabupaten Cirebon berupaya untuk menyasar pasar domestik secara luas untuk furnitur rotan tersebut. Salah satunya melalui ajang Cirebon International Furnitur Expo (Cifex) yang akan digelar pada 21-22 Oktober di lapangan Desa Tegalwangi, Kecamatan Weru.
“Pameran ini akan menjadi pameran furnitur rotan dengan skala internasional yang menghadirkan produk lokal. Pemkab Cirebon telah mengundang Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, para duta besar negara sahabat, pengusaha ritel nasional, buyer potensial dari China, serta Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan,” kata Denny saat meninjau persiapan kegiatan di lapangan Tegalwangi, Kamis (19/10).
Pameran yang rencananya akan dibuka langsung oleh Bupati H Sunjaya Purwadisastra ini merupakan pameran furnitur rotan skala internasional yang pertama kalinya digelar di Kabupaten Cirebon. Disperdagin merencanakan akan mengagendakan tiap tahun.
“Pameran ini kita sebut termegah dan terbesar karena akan menghadirkan 52 stan, yang di dalamnya berisi 32 stan furnitur rotan dan kerajinan rotan, dan 20 stan lainnya berupa stan non rotan seperti batik, kerang, gerabah, dan kulit,” kata Denny.
Denny menambahkan, pameran ini memang merupakan upaya memasarkan rotan di pasar domestik, setelah sebelumnya sebagian besar rotan dipasarkan melalui ekspor. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, di Kabupaten Cirebon terdapat 1.500 kontainer rotan yang diekspor ke luar negeri tiap bulannya.
“Kita akui pasar dalam negerinya belum mendapatkan perhatian yang cukup, dan kita ingin buka pasar domestiknya, kita perluas, salah satunya ya lewat pameran ini,” ujar Denny. (Iskandar)